Kabar24.com, JAKARTA-- Parlemen Nepal akhirnya memilih aktivis hak perempuan Bidhya Devi Bhandari sebagai presiden perempuan pertama sekaligus sebagai sejarah di negara tersebut.
Perempuan berusia 54 tahun itu merupakan wakil ketua Partai Komunis Nepal yang berkuasa saat ini, United Marxist Leninist sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Kamis (28/10/2015).
Bhandari pernah menjadi menteri pertahanan dari 2009 sampai 2011. Sebagai Presiden, dia berjanji untuk mengutamakan hak-hak minoritas dan perempuan di Nepal. Awal bulan ini, parlemen Nepal juga telah memilih perdana menteri baru, KP Sharma Oli.
Bhandari merupakan sekutu dekat dari Oli dan telah menjadi aktivis politik di masyarakat yang peran laki-lakinya lebih dominan. Bhandari menggantikan Ram Baran Yadav, presiden pertama yang terpilih pada 2008 di Nepal setelah berakhirnya sistem monarki.
Pemilihan Bhandari terjadi setelah Nepal menerapkan konstitusi baru yang bertujuan untuk menstabilkan negara tersebut. Namun kekersan tetap marak di negara tersebut.