Bisnis.com, JAKARTA – Upaya untuk mengatasi bencana asap dan kebakaran hutan dan lahan terus dilakukan dan kali ini melibatkan bantuan dari pemerintah asing.
Saat ini ada enam unit pesawat terbang dan helicopter water bombing bantuan dari negara-negara sahabat yang terus melakukan pemadaman api di Sumatera Selatan.
“Untuk mengoperasikan pesawat dan heli tersebut terdapat 104 personil asing terdiri dari 48 orang dari Singapura, 30 personil dari Malaysia, dan 26 personil dari Australia,” kata Sutopo Purwo Nugroho,
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, dalam informasi di situs resmi BNPB seperti dikutip Bisnis pada Sabtu (17/10/2015).
Seperti diketahui, Malaysia memberikan bantuan pesawat Bombardier Pelican CL415 dan helicopter Dolphin yang bertugas memandu (spotting) pemboman air dari udara.
Pesawat tersebut dinilai sangat efektif karena mampu mengambil air di sungai, danau dan laut secara cepat dan mampu membawa 6.000 liter air sekali terbang. Pada Kamis (15/10) pesawat itu mampu menjatuhkan air sebanyak 26 kali di daerah Cengal, Kab. OKI, Sumatera Selatan.
Sedangkan negara Singapura mengirimkan dua unit helicopter Chinook, di mana satu heli masih perbaikan karena mengalami rotor kerusakan.
Adapun Australia mengirimkan dua unit pesawat yaitu Hercules Bomber 32 yang mampu mengangkut 15.000 liter air dan pesawat TC690 Birddog 376 yang berfungsi spooting pemboman air.
Sementara itu, negara Jepang lewat Japan International Cooperation Agency (JICA) berupa 2.000 liter bahan baku untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan.
Sebanyak 1.000 liter dari produk busa dengan nama Miracle Alpa Plus yang diklaim ramah lingkungan tersebut telah tiba dan diserahkan kepada Direktur Bantuan Darurat BNPB Eko Budiman di bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sabtu (17/10).
Sisanya akan diserahkan pada Senin mendatang. Menurut Sutopo, tim BNPB dan JICA sudah melakukan koordinasi dan rencana bahan kimia ini akan digunakan untuk water bombing dengan pesawat dari Indonesia karena Malaysia keberatan menggunakan bahan kimia untuk water bombing.
Untuk memadamkan api ini, Indonesia telah menggunakan bahan kimia yang ramah lingkungan sebanyak 60 ton.
Kendati beberapa negara tetangga sudah turun tangan mengatasi bencana asap, pemerintah Indonesia lewat Kementerian Luar Negeri masih menjajaki peluang bantuan dari negara lain.
“Hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut bantuan dari negara lain seperti Rusia, Tiongkok, Korea, dan Thailand yang sebelumnya menyatakan akan memberikan bantuan,” tambahnya.