Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABUT ASAP: JICA Kirim 2.000 Liter Miracle Foam

Pemerintah Indonesia mulai menerima bantuan asing dalam untuk mengatasi bencana asap. Bantuan yang terima tersebut berasal dari Japan International Cooperation Agency (JICA) berupa 2.000 liter bahan baku untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan.
Pesawat bantuan Malaysia memadamkan api di lahan yang terbakar./Ilustrasi-bernama.com
Pesawat bantuan Malaysia memadamkan api di lahan yang terbakar./Ilustrasi-bernama.com

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia mulai menerima bantuan asing dalam untuk mengatasi bencana asap. Bantuan yang terima tersebut berasal dari Japan International Cooperation Agency (JICA) berupa 2.000 liter bahan baku untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan.

Berdasarkan informasi yang dimuat di situs resmi BNPB, disampaikan bahwa bahan baku yang berupa busa atau foam tiba di bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang pada hari Sabtu (17/10).

Produk busa dengan nama Miracle Alpa Plus ini terbungkus di dalam jrigen dengan isi 20 liter. Bantuan yang telah dikirimkan baru 50 jrigen dan sisanya akan tiba Senin (19/10).

Bantuan JICA tersebut kemudian ditempatkan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan yang sekaligus sebagai Pos Komando Satuan Tugas Siaga Darurat Bencana Asap.

Direktur Bantuan Darurat BNPB Eko Budiman menerima secara simbolis bantuan Jepang lewat JICA tersebut pada Sabtu (17/10) di Posko Satuan Tugas Siaga Darurat Bencana Asap.

“JICA telah memberikan dukungan dalam pemadaman kebakaran hutan dan lahan gambut selama 20 tahun. Kami mengharapkan bantuan ini dapat memberikan kontribusi dalam pemadaman yang dipimpin oleh BNPB”, kata Ando Naoki, Kepala Perwakilan JICA Indonesia. 

Pada saat yang sama JICA juga mengirimkan dan menempatkan seorang ahli Moritaka Kiyoshi untuk menjelaskan penggunaan bahan baku busa Miracle Foam Plus tersebut.

Miracle Foam dapat digunakan baik dengan air bersih atau air laut. Bahan yang diproduksi Morita Holdings Corporation ini diklaim ramah lingkungan, dan tidak mengandung bahan beracun dan PFOS seperti hormon lingkungan dan logam berat.

Busa yang memiliki tanggal kadaluwarsa 4 tahun ini merupakan cairan bertekanan rendah, hanya digunakan dengan 1% perbandingan campuran dengan air bersih atau laut. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper