Bisnis.com, SANAA - Sedikit-dikitnya 131 orang terbunuh dan 38 lagi luka-luka akibat pengeboman dalam acara pernikahan di kota di Yaman, yang dikuasai pemberontak, kata sumber kesehatan pada Kamis (8/10/2015).
Menurut petugas kesehatan dan saksi, bom ditujukan ke rumah, yang menyelenggarakan pesta pernikahan di Saban, sekitar 100 kilometer di selatan Sanaa.
Petugas tersebut tidak memastikan sumber bom, namun sekutu pendukung pemerintah Saudi pada Maret melancarkan serangan udara untuk mendukung Presiden Abedrabbo Mansour Hadi dalam melawan pemberontak Shiite Huthi, yang didukung Iran.
Sekutu tersebut juga dituduh atas serangkain serangan mematikan, yang menewaskan warga.
Pekan lalu, persekutuan itu membantah bahwa pesawat tempurnya mengebom tempat pernikahan di kota Mokha, dekat Laut Merah, tempat sedikit-dikitnya 131 orang tewas.
PBB menyatakan kejadian tersebut menjadi saat paling mematikan sejak Maret, ketika sekutu berbasis Riyadh itu memulai perang udara ketika kaum pemberontak menguasai kota kedua di Aden.
Presiden Hadi sendiri sempat selama satu bulan melarikan diri ke Riyadh sebelum kembali ke Aden pada September, setelah pengikutnya yang didukung oleh pasukan koalisi, merebut kembali kota pelabuhan dan empat provinsi lain di selatan.
PBB melaporkan sekitar 5.000 orang tewas dan 25.000 orang terluka di Yaman selama tujuh bulan terakhir. Sebagian besar korban merupakan warga.
Pesta Pernikahan di Yaman Dibom Pemberontak, 131 Orang Tewas
Sedikit-dikitnya 13 orang terbunuh dan 38 lagi luka-luka akibat pengeboman dalam acara pernikahan di kota di Yaman, yang dikuasai pemberontak, kata sumber kesehatan pada Kamis (8/10/2015).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
26 menit yang lalu
PDIP Sindir Pemerintah Gemar Beri Bansos, tapi Naikkan PPN jadi 12%
1 jam yang lalu
Kejagung Periksa Eks Hakim Ad Hoc MA di Kasus Ronald Tannur
1 jam yang lalu