Kabar24.com, JAKARTA -- Aktifis Pendidikan, Bambang Wisudo mengatakan, bahwa sertifikasi profesi guru belum berdampak pada peningkatan kualitas mengajar guru di sekolah.
"Guru yang sudah di sertifikasi belum tentu ngajarnya lebih baik," kata Bambang dalam acara peringatan haru guru internasional, Jakarta, Senin (5/10/2015).
Untuk itu, kata Bambang, sertifikasi harus diadakan secara berkala, untuk meningkatkan kualitas guru dari tahun ketahun.
"Kalau ada sertifikasi berkala guru akan berlomba-lomba tingkatkan kinerja dan kompetensinya," ujar direktur eksekutif sekolah tanpa batas ini.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, lanjutnya, generasi penerus bangsa harus dididik oleh guru yang berkualitas baik. Untuk itu perlu ada standar mutu yang jelas bagi tenaga pendidik di Indonesia.
"Kalau guru bebas mutu bisa bahaya. Nanti sekolah-sekolah di Indonesia makin banyak yang tidak bermutu. Akibatnya, kualitas lulusan Indonesia juga tidak bermutu dan tidak bisa bersaing dengan lulusan dari luar negeri," paparnya.
Berdasarkan penelitian bank dunia, sertifikasi uji kompetensi guru (UKG) belum signifikan meningkatkan kinerja guru dan pendidikan di Indonesia.
Dikesempatan yang sama, Penasehat Persatuan Guru Swasta Indonesia (PGSI), Suparman mengatakan instrumen UKG tidak sesuai dengan materi ajar.
"Seperti saya guru sejarah, kisi-kisi yang dikasih tidak jelas. ternyata yang diuji dalam UKG itu tidak sesuai seperti pelajaran yang selama ini saya ajarkan," ungkap Suparman.
Menurutnya, instrumen UKG harus dikaji kembali karena selama ini sertifikasi guru tidak berorientasi kelas dan kegiatan belajar mengajar.