Bisnis.com, PADANGPerhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatra Barat menyebutkan pengurangan pekerja di sektor perhotelan daerah itu mencapai 20% menyusul kelesuan ekonomi dan okupansi yang rendah.
Ketua PHRI Sumbar Maulana Yusran mengklaim pengelola hotel di daerah itu melakukan pengurangan karyawan hingga 20% di semester pertama tahun ini.Ada pengurangan hingga 20%, karena tekanan ekonomi, dan kebijakan larangan rapat di hotel bagi pemda, katanya, Minggu (27/9/2015).
Dia mengatakan meski tingkat hunian hotel mulai menunjukkan perbaikan dari beberapa bulan sebelumnya, namun tetap saja belum sebanding dengan pemangkasan karyawan di awal tahun.Bahkan, dia mengungkapkan rerata tingkat hunian mengalami penurunan sebesar 15% dari tahun sebelumnya.
Saat ini, tingkat hunian atau okupansi hotel di daerah itu hanya hanya berkisar 55%.Menurutnya, meski pemerintah sudah melonggarkan kebijakan dengan keluarnya Permen No.6/2015 yang membatalkan edaran Menpan soal larangan rapat di hotel bagi PNS, namun tidak serta merta mampu mendongkrak kunjungan.
Dia meminta pemerintah daerah meningkatkan komunikasi dengan asosiasi untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi.Menurutnya, sektor pariwisata di Sumbar bisa dikembangkan lebih luas untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi daerah.