Kabar24.com, JAKARTA- Pertambahan jumlah mahasiswa setiap tahunnya semakin meningkat tidak diimbangi dengan jumlah dosen yang mengajar di perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Mohamad Nasir, mengatakan bahwa saat ini terdapat 8649 program studi (prodi) di perguruan tinggi maupun lembaga lain di Indonesia yang kekurangan dosen.
"Sekarang saya maping-kan jumlah prodi yang kekurangan dosen di negeri itu ada 1469, lalu yang di swasta 4597, serta ada juga di lembaga lainnya ada 2583," papar Nasir usai acara pelantikan pejabat eselon dua Kemenristekdikti, Jakarta, Jumat (4/9/2015).
Menurut Nasir, kekurangan dosen di perguruan tinggi swasta menyebar di seluruh Indonesia. Salah satu wilayah yang sangat kekurangandosen adalah Provinsi Jawa Barat serta Medan.
"Setelah ditelusuri ternyata banyak perguruan tinggi yang rasio dosen dan mahasiswanya 1:80 hingga 1:100. Ini kan tidak sesuai," ujar manatan rektor Universitas Diponegoro ini.
Nasir menuturkan, perbandingan rasio dosen dan mahasiswa yang sangat mencolok ini dapat menghambat proses belajar mengajar.
"Selama ini yang terjadi adalah karena dosen yang diakui adalah dosen dengan nomor induk nasional yang digunakan pembagi rasio. Sementara PTS banyak dosen udah pensiunn dia kerja di pemda. Sebenarnya secara kemampuan dia punya potensi baik. Ini yang jadi hambatan," tuturnya.
Oleh karena itu, dirinya mendukung dengan dikeluarkannya peraturan menteri untuk para dosen yang mengajar pada perguruan tinggi swasta (PTS).