Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

POLRI KEJAR KELOMPOK SANTOSO: Kondisi di Lapangan Jadi Hambatan

Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti menyatakan kepolisian masih kesulitan mengejar kelompok teroris Majelis Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso lantaran berada di dalam hutan.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Kabar24.com, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti menyatakan kepolisian masih kesulitan mengejar kelompok teroris Majelis Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso lantaran berada di dalam hutan.

"Kan kita juga tidak bisa melihat hutan. Hutan itu kan dari mana saja bisa masuk," kata Kapolri di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (21/8/2015).

Dengan kondisi alam tersebut, menurut mantan Kapolda Sulawesi Tengah itu, tidak memungkinkan bagi anggota kepolisian untuk mengecek satu per satu warga yang memasuki hutan.

"Kan orang yang mencari kayu ke hutan tidak bisa dikontrol satu per satu. Kalau kecil cuma 10 hektare sudah bisa dari dulu," katanya.

Badrodin menambahkan, kelompok Santoso saat ini diperkirakan berjumlah 30 hingga 40 orang. Mereka tidak menetap pada satu tempat, melainkan berpindah-pindah ke tempat lain agar menyulitkan polisi melacaknya. Selain itu, strategi yang digunakan salah satunya berbaur dengan masyarakat sekitar.

Menurut Badrodin pada 2007, mereka berada di tengah-tengah masyarakat. Saat itu, justru pihaknya lebih mudah memperoleh informasi keberadaan mereka dari masyarakat.

Seperti dilaporkan, operasi pengejaran teroris MIT, pimpinan Santoso memakan korban anggota Polri bernama Iptu Brayen Theopani, Kasubden Gegana Poso Den B Brimob Landangan Poso.

Anggota Polri itu dilaporkan tewas tertembak, pada Rabu (19/8/2015) lalu.

Peristiwa berawal saat dua regu Brimob mengevakuasi mayat teroris yang diduga Urwah alias Bado, setelah dilumpuhkan sehari sebelumnya.

Namun saat di perjalanan, kelompok Santoso berhasil menyerang anggota Brimob yang tengah melakukan evakuasi, sehingga terjadi kontak senjata sekitar 15 menit.

Korban dilaporkan mengalami luka tembak di rusuk kanan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper