Kabar24.com, JAKARTA-- Kebun binatang di Nanning, Guangxi China, mengadopsi seorang bayi kobra berkepala dua.
SIMAK: Gubernur Ahok Semprot 3 Wali Kota
Kobra China tersebut baru-baru ini ditemukan oleh seorang peternak ular di peternakannya.
SIMAK: Paus Fransiskus Pernah Berniat Menyatakan Cinta
Ular tersebut memiliki dua otak, tetapi hanya ada satu sistem pencernaan. Untuk sementara, hewan ini bertahan hidup lebih dari 10 hari, dan menolak untuk makan atau minum.
Ular itu memiliki panjang 20 sentimeter, berat 50 gram, dan 15 gram lebih ringan dari berat kobra pada umumnya di saat masa pertumbuhan.
BACA JUGA: Mafia Daging Sapi Terancam Didenda Rp100 Miliar hingga Izin Dicabut
Petugas di Zoo Nanning kini tengah menyerukan bantuan spesialis dari seluruh dunia untuk memberi masukan bagaimana merawat ular tersebut.
SIMAK: Melancong ke Eropa, Jangan Lupa Mampir di Kota Ini
Petugas kebun binatang, Li Keqi, mengatakan dia tidak pernah menemukan ular berkepala dua sejak mulai bekerja pada 2007, dan percaya bahwa perubahan suhu dan kelembapan selama inkubasi mungkin telah mengakibatkan terjadinya mutasi langka tersebut.
BACA JUGA:10 Negara Paling Damai di Dunia
"Ular itu telah hidup selama 10 hari sekarang. Selama waktu ini, kulitnya sudah berubah sekali," kata Li Keqi, yang dilansir Shanghaiist, Rabu (12/8/2015).
Kedua kepala ular itu dapat bergerak secara independen. Bahkan bahkan kadang-kadang mencoba untuk menyerang satu sama lain.
Li mengatakan, ini karena kobra biasanya bergerak membentuk huruf "S", sehingga dua kepala yang terikat saling bersaing untuk mendapatkan cara masing-masing.
Kobra China mampu tumbuh dengan panjang sekitar 1,2 meter. Tapi, karyawan di kebun binatang tak yakin apakah ini akan hidup kecuali mulai makan dan minum sendiri.
Saat ini, penjaga kebun binatang menggunakan pakan buatan untuk menjaga hewan itu untuk tetap hidup, meskipun mereka mengatakan metode ini tidak berkelanjutan.