Bisnis.com, JAKARTA- Bakal calon presiden AS dari partai Republik didesak untuk meminta maaf karena pernyataannya yang menyebut kesepakatan nuklir Iran sama saja dengan "membuka pintu oven bagi warga Israel."
"Oven" dalam pernyataan politikus Partai Republik Mike Huckabee yang dipermasalahkan itu mengacu pada kamp-kamp konsentrasi Nazi bagi kaum Yahudi semasa Perang Dunia II. Kamp konsentrasi itu telah menewaskan jutaan warga sipil Yahudi.
Huckabee mendapat kritik setelah Deborah Wasserman-Schultz yang mengetuai Komite Nasional Demokrat (DNC) mengatakan pernyataan seperti itu tak punya tempat dalam politik Amerika Serikat. Dia pun diminta untuk meminta maaf kepada kaum Yahudi.
Sebagian kaum Republikan mengecam keras kesepakatan yang ditandatangani 14 Juli lalu itu. Kesepakatan itu dimaksudkan untuk menghentikan program nuklir Iran dengan imbalan pelonggaran sanksi ekonomi sebagimana dikutip BBC.co.uk, Senin (27/7/2015).
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, juga menggambarkan perjanjian itu sebagai ancaman bagi kelangsungan negara Israel.
Kongres AS yang didominasi Partai Republik memiliki waktu hingga 17 September untuk menyetujui atau menolak kesepakatan itu.
Huckabee, yang dianggap keras untuk haluan kebijakan luar negeri, sedang berusaha untuk kedua kalinya mendapatkan nominasi Partai Rebulik untuk pemilihan Presiden AS tahun depan, setelah gagal dalam nominasi Pilpres tahun 2008, dia berkarir di bidang media.