Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertama Kali Dalam Sejarah, TV Jerman Siarkan Salat Ied

Televisi Jerman dijadwalkan akan menyiarkan secara langsung salat Idul dari sebuah masjid di sebuah kota dekat Munich, Jerman. Siaran langsung ini akan menjadi yang pertama terjadi di negara itu.
Ilustrasi: Bendera Jerman terpasang di sebuah rumah di Dortmund, 19 Juni 2012./Reuters
Ilustrasi: Bendera Jerman terpasang di sebuah rumah di Dortmund, 19 Juni 2012./Reuters

Bisnis.com, BERLIN - Televisi Jerman dijadwalkan akan menyiarkan secara langsung salat Idul dari sebuah masjid di sebuah kota dekat Munich, Jerman. Siaran langsung ini akan menjadi yang pertama terjadi di negara itu. 

Salat Ied yang berlangsung pada Jumat, pukul 4:45 pagi waktu setempat akan disiarkan pada publik dari Masjid Penzberg oleh TV dan radio Bayerischen Rundfunk.
  
Benjamin Idriz, pengkhotbah yang akan memimpin doa, memuji langkah itu sebagai peristiwa bersejarah bagi umat Islam di Jerman.

Dia mengatakan kepada Al Jazeera, Kamis (16/7/2015) bahwa siaran akan berlangsung selama dua jam yang akan mencakup kutbah, narasi  Quran, nyanyian Islam, dan pidato oleh imam Kristen Katolik dan Protestan.

Seorang pendeta Macedonia kelahiran Jerman, 43, mengatakan munculnya kelompok-kelompok ekstremis seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah menambah tekanan psikologis pada Muslim di Jerman. Penyiaran program Idulfitri, menurutnya, akan membantu komunitas Muslim merasa lebih diterima sebagai bagian integral dari Jerman. 

"Dalam kutbah, saya akan menyampaikan pesan, baik kepada Muslim dan non-Muslim di Jerman. Saya akan berbicara tentang nilai-nilai umum, dan akan mendesak masyarakat Jerman untuk membuka diri terhadap Muslim dan mengunjungi masjid mereka, dan juga mendesak umat Islam untuk terbuka dengan masyarakat Jerman," kata pendeta Macedonia kelahiran Jerman.

Langkah ini dilakukan hanya dua minggu setelah Kanselir Jerman Angela Merkel menghadiri acara buka puasa bersama umat Muslim. Ini  untuk pertama kalinya bagi Merkel sebagai kepala pemerintahan. Pada acara tersebut, ia mengatakan bahwa Islam adalah bagian dari Jerman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper