Bisnis.com, BANDUNG—Jalan tol Cikampek-Palimanan (Cikapali) yang baru diresmikan pada 13 Juni lalu, dinilai masih kurang ditunjang sejumlah sarana penunjang seperti rest area dan sarana lainnya.
Karena hal itu, PT Jasa Raharja (Persero) memberikan imbauan kepada para pengendara yang akan melintasi jalan tol Cikapali untuk memperhatikan setidaknya dua hal sebelum memasuki gerbang tol.
Kepala Kantor Cabang Jasa Raharja Jawa Barat R. Edy Supriady mengatakan para pengendara harus mengecek ban untuk memastikan dalam kondisi baik dan memastikan bensin kendaraan terisi penuh.
“Jalannya itu baru, dari semen bukan aspal, jadi gesekan ke bannya akan lebih besar. Kalau bannya gundul, bisa pecah yang menyebabkan kecelakaan,” katanya kepada Bisnis, Jumat (26/6/2015).
Selain itu, dia melanjutkan para pengendara harus mengisi bahan bakar hingga penuh terlebih dahulu sebelum masuk ke gerbang tol karena belum tersedianya stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
“Baru dibangun satu, tapi itu juga belum berfungsi. Saat pengecekan tol Cikapali belum lama ini, dari pihak Pertamina kebetulan tidak ikut, jadi belum tahu kesiapannya,” ujarnya.
Pihaknya pun telah mempersiapkan satu rest area darurat bagi para pengendara sebagai tempat beristirahat jika mengalami kelelahan.
“Di masing-masing arah, Cikampek dan Palimanan, akan dibangun empat rest area yang ke arah Cirebon dan empat yang dari Cirebon. Tapi yang baru bisa dibangun itu di satu, tapi itu juga belum ada bangunan macam-macam, seperti restoran cepat saji,” tutur Edy.
Jalan tol Cikapali merupakan jalur Trans Jawa dengan ruas terpanjang yang memiliki panjang 116,75 km dan terbagi dalam 6 seksi.
Kantor Cabang Jasa Raharja Jabar mencatat tak kurang dari 36 kecelakaan terjadi di ruas jalan tol yang baru berusia sekitar dua minggu tersebut.