Kabar24.com, LONDON – Badan Kesehatan Dunia WHO meminta seluruh negara waspada terkait wabah virus MERS yang merebak di Korea Selatan.
“WHO menyatakan bahwa wabah di Korsel adalah sebuah alarm peringatan, mengingatkan kepada semua negara di dunia untuk bersiap-siap atas kemungkinan mengalami wabah yang sama,” ujar keterangan yang disampaikan Reuters, Selasa (17/6/2015) WIB.
Sementara dari Seoul, Korsel, dikabarkan bahwa menteri kesehatan negeri ginseng itu pada Rabu (17/6) menyebutkan adanya 8 kasus baru warga yang terjangkit Middle East Respiratory Syndrome (MERS), sehingga total kasus menjadi 162.
Disebutkan pula bahwa 19 orang yang didiagnosa terinfeksi MERS dinyatakan sudah pulih dan telah meninggalkan rumah sakit, sebelumnya mereka dirawat sejak merebaknya penyakit ini pada Mei.
Informasi lain yang dikutip Antara dari kantor berita Xinhua-OANA, kasus penularan Sindrom Pernafasan Timur Tengah ini menambah jumlah pasien meninggal menjadi 20 dari sebelumnya 19 pasien.
Kwon Jun-wook, Direktur Jenderal Kebijakan Kesehatan Masyarakat di Kementerian Kesehatan, mengatakan dalam satu taklimat rutin bahwa pasien ke-42 meninggal pada pagi hari.
Sementara itu, seorang perempuan yang berusia 54 tahun dan terinfeksi pada 25 Mei, menderita tekanan darah tinggi dan gangguan saluran tenggorokan.
Kematian tersebut membuat jumlah pasien yang meninggal naik jadi 20. Di antara semua 123 orang yang terinfeksi dan menjalani perawatan, 17 orang berada dalam kondisi tak stabil.
Di antara pasien yang meninggal akibat penularan MERS, 18 orang sudah menderita penyakit kronis seperti kanker, diabetes dan sakit paru-paru, ginjal serta jantung, kata Kwon.
Delapan kasus baru dilaporkan pada Rabu, sehingga jumlah seluruh orang yang terinfeksi jadi 162 sejak kasus tersebut pertama kali ditemukan pada 20 Mei, kata Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan.
Seorang staf medis di Samsung Hospital termasuk dalam daftar orang yang baru terinfeksi, kata Kwon, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu siang.
Pasien ke-162, petugas radiografi di rumah sakit itu, diperkirakan terpajan virus saat mengoperasikan peralatan pencitaan diagnostik kepada satu lagi orang yang terinfeksi.
Masing-masing dari tiga sisa kasus terinfeksi di Hallym University Medical Center di Hwaseong, Provinsi Gyeonggi, Gangdong Kyunghee University Medical Center di Seoul dan satu klinik kecil di Pyeongtaek, sekitar 60 kilometer di sebelah selatan Ibu Kota Korea Selatan, Seoul.
Kasus baru dari Rumah Sakit Kyunghee menimpa seorang dokter berusia 31 tahun yang merawat pasien di ruang gawat darurat pada 5 Juni, ketika pasien ke-76 berobat ke rumah sakit.
Dua pasien diperkenankan pulang dari beberapa rumah sakit saat mereka sepenuhnya pulih setelah tertular. Itu menambah seluruh orang yang diperkenankan pulang dari rumah sakit jadi 19.
Orang yang dikarantinakan berjumlah 6.508 hingga Rabu, naik 922 dari jumlah pada hari sebelumnya. Warga yang diperintahkan agar tinggal di rumah bertambah jadi 672, dan orang yang diisolasi di rumah sakit yang ditunjuk pemerintah menjadi 250.