Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo selama dua hari pada 10-11 Juni 2015 berkantor di rumah pribadinya Jl Kutai Utara Sumber Solo Jawa Tengah agar lebih dekat dengan calon mempelai Gibran Rakabuming Raka dan Selvi Ananda.
Jokowi mengajak dua pejabat negara di lingkungan Istana untuk mendampingi selama berkantor di luar Istana yakni Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.
"Saya dan Kepala Staf pak Luhut," kata Andi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (9/6/2015).
Jokowi sudah lebih dulu meninggalkan Istana Kepresidenan Jakarta menuju Solo sejak hari ini pukul 13.15, tepatnya seusai rapat kabinet terbatas dengan Wapres Jusuf Kalla dan sejumlah menteri bidang perekonomian membahas Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Andi menambahkan, selama presiden berkantor di Solo tidak ada perbedaan dengan ketika berkantor di Istana Jakarta. Semua pekerjaan mulai dari tanda tangan surat menyurat, briefing, bahkan sampai melakukan rapat kabinet terbatas bisa saja dilakukan.
Termasuk soal pengisian Panglima TNI pengganti Jenderal Moeldoko yang habis masa baktinya bisa dibahas ketika berada di Solo. Hal itu sangat memungkinkan terjadi karena menteri Kabinet Kerja juga berada di Solo.
"Kalau dibutuhkan segala sesuatu akan berjalan normal di Solo seperti di Jakarta," jelas Andi.
Dengan ngantornya Jokowi di Solo, juga tidak ada perubahan roda pemerintahan. Semua tetap berjalan normal melakukan tugas masing masing. Hanya saja terpotong dengan beberapa kegiatan rangkaian perkawinan.
Luhut dan Andi bertugas mendampingi presiden berkaitan dengan surat menyurat serta membantu komunikasi dengan pihak lain.
"Kegiatan presiden normal, jadi kami mendampingi untuk briefing substansi, surat surat yang di tandatangan, kalau Presiden ingin berkomunikasi dengan orang-orang tertentu, kami memfasilitasi. Normal," tuturnya.
Sebelumnya Jokowi mengatakan inisiatif berkantor di Solo merupakan konsekuensi yang harus diambil sebagai kepala negara dan kepala keluarga.
Sebagai seorang ayah dan sesuai dengan kultur bangsa Indonesia khususnya jawa, orang tua harus dekat dengan calon mempelai. Tugasnya sebagai presiden dan bapak berjalan seiring.
"Tujuannya untuk meneguhkan restu dan mengalirkan doa agar seluruh rangkaian pernikahan berjalan lancar," katanya di sebuah rumah makan di Jakarta Utara kemarin.
Dalam kesempatan itu Jokowi mendoakan agar calon mempelai Gibran dan Selvi bisa hidup bahagia hingga akhir hayat. Presiden juga meminta doa restu kepada seluruh rakyat Indonesia agar rangkaian acara berjalan lancar.
"Selama itu pada tanggal 10 dan 11 Juni roda pemerintahan akan saya kendalikan dari Solo. Saya akan tetap bekerja dan tandatangan surat-surat tetap akan saya lakukan selama dua hari. Sekali lagi mohon doa restu," ujarnya.
