Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KORUPSI KONDENSAT TPPI: JK Bilang Penugasan Pemerintah Sudah Benar

Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai penyelewengan yang dilakukan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) pada 2009 tidak disebabkan oleh penugasan dari pemerintah.
Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam penerbangan pesawat Kepresidenan Boeing 737-400  TNI AU dari Makassar menuju bandara Halim Perdanakusuma, dengan dikawal empat pesawat tempur Shukoi, Senin (8/6/2015)./Setpres-Jeri Wongiyanto
Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam penerbangan pesawat Kepresidenan Boeing 737-400 TNI AU dari Makassar menuju bandara Halim Perdanakusuma, dengan dikawal empat pesawat tempur Shukoi, Senin (8/6/2015)./Setpres-Jeri Wongiyanto

Kabar24.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai penyelewengan yang dilakukan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) pada 2009 tidak disebabkan oleh penugasan dari pemerintah.

"Yang salahnya bukan kasih kerjaannya, uangnya yang tidak dibayar. Kan begitu," kata Jusuf Kalla (JK) di Hotel Fairmont, Selasa (9/6).

JK mengakui pada 2009, keuangan TPPI dalam kondisi yang buruk. Namun pemerintah mengambil langkah penunjukkan langsung untuk menjual kondensat Pertamina oleh TPPI untuk menyelamatkan perusahaan yang setengah sahamnya dimiliki oleh negara itu.

"Justru itu, kalau tidak buruk tidak perlu dibantu. Justru keuangan buruk, perlu dikasih kerjaan," katanya.

Seusai diperiksa berjam-jam sebagai saksi oleh Direktorat Badan Reserse Kriminal Polri di Kementerian Keuangan, mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap pada 2009, TPPI memiliki persoalan finansial.

"Ada rapat yang dilakukan wakil presiden waktu itu, Pak JK, yang secara jelas membahas menyelamatkan TPPI dengan menunjuk Pertamina memberikan kondensat ke TPPI," ujarnya Senin malam (8/6).

Atas dasar itu, Sri Mulyani menandatangani persetujuan tata cara pembayaran kondensat yang telah diserahkan ke TPPI melalui BP Migas (saat ini berubah menjadi SKK Migas).

"Nota dinas yang disusun Kementerian Keuangan berdasarkan kajian, memang TPPI dalam kondisi yang tidak baik," imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper