Kabar24.com, JAKARTA - Ratusan manusia perahu suku rohingya berasal dari Myanmar dan Bangladesh yang diselamatkan nelayan dan ditampung di wilayah Kabupaten Aceh Utara semata-mata hanya memberi bantuan kemanusiaan karena terombang-ambing di tengah laut.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan tidak ada upaya untuk merapatkan perahu mereka ke daratan Aceh. Meski demikian TNI harus menjaga kedaulatan NKRI jangan sampai wilayah Indonesia dimasuki oleh orang lain.
"Sepanjang dia melintas selat Malaka, kalau dia ada kesulitan di laut, maka wajib kita bantu. Kalau ada sulit air atau makanan kita bantu, karena ini terkait human. Tapi kalau mereka masuki wilayah kita, maka tugas TNI untuk menjaga kedaulatan," katanya di Istana Kepresidenan, Jumat (15/5/2015).
TNI juga berusaha suku rohingya tidak masuk wilayah RI karena masuknya orang asing akan memunculkan permasalahan sosial. Kasus masuknya warga Timur Tengah yang ketangkap saat menuju Australia menjadi pembelajaran bagi TNI supaya benar-benar menjaga kedaulatan.
"Urus masyarakat Indonesia sendiri saja tidak mudah, jangan lagi dibebani persoalan ini," ujar dia.
Moeldoko menambahkan cukup banyak suku Rohingya yang akan melakukan eksodus ke Indonesia jika dibuka aksesnya. Oleh karena itu TNI menjalankan patroli perbatasan baik laut, udara maupun darat.
Mengenai nasib yang terdampar di Aceh akan dibicarakan antar negara. Moeldoko mengatakan hal itu kewenangan Menteri Luar Negeri.
MANUSIA PERAHU: Suku Rohingnya & Bangladesh Ditampung di Aceh Utara
Ratusan manusia perahu suku rohingya berasal dari Myanmar dan Bangladesh yang diselamatkan nelayan dan ditampung di wilayah Kabupaten Aceh Utara semata-mata hanya memberi bantuan kemanusiaan karena terombang-ambing di tengah laut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium