Bisnis.com, JAKARTA - Merespons turunnya popularitas Presiden Joko Widodo di bidang pemberantasan korupsi, Istana menyiapkan Instruksi Presiden yang memperkuat pencegahan dan penindakan korupsi.
Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengakui dalam sebuah survei, popularitas presiden menurun lantaran dianggap kurang optimal di bidang pemberantasan korupsi. Untuk itu presiden menyiapkan sejumlah langkah.
"Pertama, Inpres tentang korupsi untuk memperkuat baik pencegahan maupun penindakan," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (28/4/2015).
Inpres tersebut, lanjut Andi, sekaligus dimaksudkan untuk menyinergikan penegak hukum yang terkait dengan pemberantasan tindak pidana korupsi.
"Zona-zona integritas di masing-masing kementerian diperkuat, seperti di Kementerian Pertahanan dan Kementerian PAN-RB," ucapnya.
Selain menggodok Inpres Korupsi, Istana juga sedang mematangkan strategi memperkuat pola komunikasi pemerintah dengan media.
Dalam Silaturahmi Pers Nasional, Presiden Jokowi mengakui beragam kebijakan yang digulirkan dalam enam bulan pertama kepemimpinannya membuat popularitas mantan Gubernur DKI Jakarta ini turun.
"Banyak yang sampaikan ke saya bapak popularitasnya turun. Saya tahu memang kebijakan-kebijakan kita awalnya menyakitkan tetapi lihat 3-5 tahun ke depan, kalau ternyata tak betul ya sudah," kata Jokowi.