Kabar24.com, JAKARTA -- Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kebocoran naskah soal seperti yang terjadi saat Ujian Nasional SMA lalu, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik), Nizam menegaskan akan memperketat proses pengawasan distribusi dengan menggandeng Mabes Polri untuk melakukan pengamanan.
“Yang pasti kita tdak mau hal kemarin terjadi kembali, jangan sampai ada lagi soal ujian yang di upload di Google,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (27/4/2015).
Selain bekerjasama dengan Polri untuk pengamanan soal ujian nasional SMP, dirinya juga mengimbau kepada seluruh pihak sekolah untuk turut menjaga kerahasiaan dokumen negara ini sampai waktu pelaksanaan ujian. Selain itu, siswa juga dituntut untuk berlaku jujur dan tidak memanfaatkan kebocoran soal tersebut untuk mendongkrak nilainya.
Kebocoran soal ujian nasional SMA di sejumlah daerah seperti Yogyakarta dan Nangroe Aceh Darusalam diharapkan menjadi pelajaran untuk memperketat proses distribusi naskah ujian ke sejumlah daerah. Adapun kasus tersebut hingga kini masih diselidiki pihak kepolisian dan pihak Kemendikbud.
Nizam menyatakan hasil analisis untuk kasus kebocoran UN di Daerah Istimewa Yogyakarta sudah tuntas. Hasilnya, tidak dijumpai anomali rerata nilai sekolah serta indeks integritas pelaksanaan UN tetap tinggi.
"Artinya, UN untuk Yogyakarta tidak diulang. Adapun terkait kebocoran UN melalui Google Drive di Nanggroe Aceh Darussalam, belum masuk semua datanya, lantaran ada 23 kabupaten dan kota yang jaraknya berjauhan," tutur Nizam.
Polri Ikut Amankan Soal Ujian Nasional SMP
Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kebocoran naskah soal seperti yang terjadi saat Ujian Nasional SMA lalu, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik), Nizam menegaskan akan memperketat proses pengawasan distribusi dengan menggandeng Mabes Polri untuk melakukan pengamanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yulianisa Sulistyonigrum
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium