Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berantas Illegal Fishing, Indonesia-Thailand Bentuk Kelompok Kerja

Sebagai upaya memberantas penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing), Pemerintah Indonesia dan Thailand menyatakan siap membentuk kelompok kerja.
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha (kedua kiri) saat tiba di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (21/4/2015) untuk menghadiri rangkaian peringatan ke-60 tahun Konferensi Asia Afrika di Jakarta dan Bandung yang digelar hingga 24 April 2015./Antara-Sigid Kurniawan
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha (kedua kiri) saat tiba di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (21/4/2015) untuk menghadiri rangkaian peringatan ke-60 tahun Konferensi Asia Afrika di Jakarta dan Bandung yang digelar hingga 24 April 2015./Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA -- Sebagai upaya memberantas penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing), Pemerintah Indonesia dan Thailand menyatakan siap membentuk kelompok kerja untuk membahas solusi salah satu tindak kejahatan laut tersebut.

Dalam pertemuan bilateralnya dengan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-O-Cha di sela-sela Konferensi Asia Afrika 2015, Presiden Joko Widodo juga membahas kemungkinan kerjasama di bidang perikanan.

"Kami berharap Pemerintah Thailand dapat meningkatkan perlindungan dan akses hukum bagi Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia di Thailand," ungkap Presiden Jokowi, seperti dikutip dari siaran pers yang dirilis Kementerian Luar Negeri, Kamis (23/4/2015).

Pada kesempatan yang sama, Jokowi dan Jenderal Prayut juga sepakat melakukan pertemuan untuk mengkaji kembali pembahasan perundingan perbatasan maritim pada akhir 2015 ini, merujuk pada draf kesepakatan yang diteken Menlu kedua negara di Bangkok, 1-2 April lalu.

Kemlu mencatat dalam lima tahun terakhir, perdagangan bilateral antara Indonesia dan Thailand meningkat rata-rata 5,63% per tahun.

Kedua pihak sepakat untuk meningkatkan kerjasama perdagangan melalui pertukaran teknologi dan pengalaman dalam mengembangkan produk-produk pertanian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper