Kabar24.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Setya Novanto menyesalkan tindakan pemerintah Arab Saudi yang melakukan eksekusi mati terhadap dua terpidana mati tenaga kerja Indonesia Siti Zaenab dan Karni Binti Medi Tarsim tanpa pemberitahuan lebih dulu.
Namun, dia memberikan catatan kritis terhadap kinerja dua kementerian dalam merespons kasus tersebut terutama Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Tenaga Kerja.
"Yang dilakukan Menlu begitu aktif tetapi dengan menteri terkait [Menteri Tenaga Kerja] saya minta betul-betul proaktif untuk menyelesaikan bantuan hukum dan mengintervensi segala masalah produk hukum, hukuman mati yang ada di negara lain," katanya di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (17/4/2015).
Siti Zaenab TKI asal Bangkalan Madura dieksekusi pada 14 April 2015 atas kasus pembunuhan terhadap majikan namun pemerintah RI tidak diberitahu sebelumnya. Dua hari kemudian pada 16 April 2015 Karni TKI asal Brebes juga dieksekusi karena kasus pembunuhan berbeda.
Hukuman mati kedua WNI dalam waktu dekat itu, menurut Setya harus menjadi catatan bagi pemerintah RI untuk meningkatkan inventarisasi WNI yang terancam hukuman mati di negara-negara lain. Pemerintah diharapkan sedini mungkin terhadap ancaman tersebut.
"Kita harapkan pihak keluarga tabah menghadapi ini. Masalahnya tentu tidak lepas dari masalah-masalah yang harus dilihat secara lebih jernih," ujarnya.