Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mudah Naik Pitam, Haruskan Anggota DPR Jalani Tes Psikologi?

Aksi adu jotos dua anggota DPR, antara Muljadi dari Fraksi Partai Demokrat dan Mustofa Assegaf dari Fraksi PPP, mengingatkan saya pada sentilan Gus Dur: Beda DPR dengan taman kanak-kanak memang tidak jelas.
Ilustrasi: Menteri ESDM Sudirman Said (tengah) didampingi Sekjen Mochamad Teguh Pamudji (kiri) dan Irjen Mochtar Husein (kanan) saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (8/4) yang diwarnai adu jotos dua anggota dewan./Antara
Ilustrasi: Menteri ESDM Sudirman Said (tengah) didampingi Sekjen Mochamad Teguh Pamudji (kiri) dan Irjen Mochtar Husein (kanan) saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (8/4) yang diwarnai adu jotos dua anggota dewan./Antara

Kabar24.com, JAKARTA—Aksi adu jotos dua anggota DPR, antara Muljadi dari Fraksi Partai Demokrat dan Mustofa Assegaf dari Fraksi PPP, mengingatkan saya pada sentilan Gus Dur: Beda DPR dengan taman kanak-kanak memang tidak jelas.

Tiga tahun kemudian, Gus Dur, sapaan akrab Abdurrahman Wahid, Presiden RI ke-4 yang meninggal pada 30 Desember 2009 itu menganulir pernyataannya. Gus Dur menurunkan kelas DPR dari sebelumnya seperti anak TK menjadi anak Play Group.

Saat rapat dengar pendapat dengan Menteri ESDM Sudirman Said di Komisi VII, Muljadi dan Mustofa adu pukul hingga mengakibatkan lebam di sekujur wajah Muljadi. Tak terima, Muljadi melaporkan kejadian itu ke Polda Metro Jaya.

Terkuak di permukaan, adu jotos itu hanya karena masalah saling mengingatkan dan berlanjut ke saling sindir. Bukan masalah yang penting dibahas dalam sebuah rapat atau pun soal rakyat yang mereka wakili.

Kejadian memalukan yang dilakukan wakil rakyat periode 2014-2019 tak hanya kali ini saja. Saat mereka baru dilantik pun, sudah ada ricuh saat sidang paripurna. Wakil rakyat dari PPP Hasrul Azwar, Ketua Fraksi PPP mendorong meja hingga terbalik.

Kejadian dalam rapat paripurna kelima DPR yang membahas tentang pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan (AKD) itu dipicu konflik internal PPP.

Lagi-lagi bukan masalah yang penting dibahas dalam sebuah paripurna ataupun soal rakyat yang mereka wakili.

Dari dua kejadian yang kata Gus Dur mirip anak Play Group itu, mungkin ada baiknya diadakan semacam tes atau uji psikologi untuk menakar tingkat emosional para anggota dewan.

Tentunya, para calon anggota dewan atau legislator (caleg) harus dicek dulu baik secara fisik maupun mental.

Setahu saya, mayoritas parpol sudah mensyaratkan caleg sehat jasmani dan rohani. Itu dibuktikan dengan surat dokter yang dilampirkan dalam berkas pencalonan.

Namun, atas perilaku masih mudahnya anggota dewan naik pitam saat rapat, kini muncul pertanyaan: apakah mereka masih sehat? Jasmani dan atau rohani? 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper