Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh, Ada 16 WNI Lagi yang Ingin Gabung ke ISIS

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menjelaskan 16 WNI yang ditangkap otoritas Turki saat akan menyeberang ke Suriah terdiri 1 laki-laki, 4 perempuan dan 11 anak laki-laki dan perempuan.
Selain melakukan komunikasi soal 16 WNI yang ditangkap otoritas Turki ketika akan menyeberang ke Suriah, Kementerian Luar Negeri juga membicarakan nasib 16 WNI yang berpisah dari rombongan wisata bersama Smailing Tour./Ilustrasi Tentara ISIS-dw.de
Selain melakukan komunikasi soal 16 WNI yang ditangkap otoritas Turki ketika akan menyeberang ke Suriah, Kementerian Luar Negeri juga membicarakan nasib 16 WNI yang berpisah dari rombongan wisata bersama Smailing Tour./Ilustrasi Tentara ISIS-dw.de

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menjelaskan 16 WNI yang ditangkap otoritas Turki saat akan menyeberang ke Suriah terdiri 1 laki-laki, 4 perempuan dan 11 anak laki-laki dan perempuan.

Meski berjumlah sama, komposisi WNI itu berbeda dengan laporan 16 WNI yang hilang pada 24 Februari 2015 di Istanbul Turki yang terdiri dari delapan orang dewasa, satu remaja, lima anak dan dua bayi. Dengan begitu, datanya dipastikan berbeda.

"Dari pembicaraan kita, pendalaman terhadap 16 warga negara tersebut diperoleh informasi bahwa mereka memang merencanakan untuk menyeberang ke Suriah," kata Retno di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (13/3/2015).

Kemenlu mengirim satu tim untuk menangani persoalan ini. Selain itu, tim bertugas meningkatkan kerja sama Indonesia dengan Turki sebagai tindak lanjut pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Turki di sela-sela pertemuan G20 di Brisbane Australia November 2014.

"Jadi tidak hanya untuk kasus ini, tetapi ke depan kita akan terus jalin kerja sama yang kuat dengan otoritas Turki," kata Retno.

Sebelumnya Kemenlu mendapat informasi dari pemerintah Turki bahwa ada 16 WNI tidak memiliki kelengkapan dokumen akan menyeberang ke Suriah. Diduga, belasan warga tersebut akan bergabung dengan kelompok militan radikal Negara Islam Irak Suriah.

Selain melakukan komunikasi soal 16 WNI yang ditangkap otoritas Turki ketika akan menyeberang ke Suriah, Kementerian Luar Negeri juga membicarakan nasib 16 WNI yang berpisah dari rombongan wisata bersama Smailing Tour. 

Retno mengatakan otoritas Turki hingga saat ini belum mengetahui apakah kelompok itu masih berada di Turki atau sudah menuju Suriah. Diduga kelompok ini berpisah dari rombongan untuk bergabung dengan ISIS. 

"Mereka belum dapat mengkonfirmasikan apakah ke-16 WNI tersebut masih berada di wilayah Turki atau sudah menyeberang ke Suriah," ujarnya. 

Sebelumnya 16 orang dari 25 orang WNI dilaporkan hilang setelah memisahkan diri dari rombongan wisata 24 Februari 2015 lalu. Awalnya mereka berjanji akan bergabung lagi dengan rombongan pada 26 Februari tetapi hingga pada saat yang ditentukan tidak diketahui kabarnya. 

Di tengah isu hilangnya 16 WNI tersebut, ada penangkapan terhadap 16 WNI kelompok lain oleh otoritas Turki di perbatasan dengan Suriah. Mereka akan menyeberang ke Suriah lewat jalur yang biasa dipakai simpatisan ISIS. 

Kebetulan kelompok WNI yang akan menyeberang ke Suriah ini jumlahnya sama yakni 16 setiap kelompok. Mereka ditangkap lantaran tidak memiliki kelengkapan dokumen saat otoritas pemerintah setempat melakukan pengecekan. 

Apakah mereka benar-benar akan bergabung dengan ISIS? Kemenlu terus mendalami dengan berkomunikasi dengan Turki. Yang jelas mereka berencana melakukan penyeberangan ke basis Negara Islam Irak Suriah yang dikenal sebagai kelompok radikal.

"Kita masih dalami, mengenai apakah mereka menyeberang untuk bergabung dengan ISIS atau tidak. Tetapi memang mereka merencakan untuk menyeberang ke sana. Nah ini satu isu yang perlu kita dalami lebih jauh lagi," kata Retno

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper