Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Eksekusi Mati, Jaksa Agung Dinilai Kurang Cermat

Anggota Komisi III DPR RI Aboe Bakar Al Habsyi mengatakan Jaksa Agung kurang cermat melakukan proses finalisasi administrasi para terpidana mati.
Ilustrasi-Pemindahan terpidana mati duo geng Bali Nine dari Lapas Kerobokan ke Nusakambangan/Antara
Ilustrasi-Pemindahan terpidana mati duo geng Bali Nine dari Lapas Kerobokan ke Nusakambangan/Antara

Kabar24.com, JAKARTA- Anggota Komisi III DPR RI Aboe Bakar Al Habsyi mengatakan Jaksa Agung kurang cermat melakukan proses finalisasi administrasi para terpidana mati apabila alasan penundaan eksekusi mati karena masih ada proses hukum yang diajukan para terpidana.

"Itu (alasan penundaan eksekusi) menunjukkan bahwa jaksa agung kurang cermat dalam melakukan proses finalisasi administrasi dari para terpidana," katanya di Jakarta, Minggu.

Dia mengatakan seharusnya daftar nama yang masuk dalam rencana eksekusi adalah para napi yang sudah memiliki kekuatan hukum mengikat atau incrach.

Menurut dia jika proses hukum masih diajukan oleh seorang napi, seharusnya mereka tidak dimasukkan dalam rencana eksekusi.

"Penundaan eksekusi mati seperti ini akan membawa dampak buruk pada pemberian efek jera," ujarnya.

Politisi PKS itu menilai para pengedar tidak akan takut lagi dengan ancaman hukuman mati, karena semua masih bisa ditunda-tunda.

Sementara itu di sisi lain menurut dia, dampak narkoba terus berjalan, karena setiap hari sekitar 50 orang mati karena narkoba.

"Menunda eksekusi mati mereka sehari, sama saja kita mentolelir kematian 50 orang yang terpapar dampak narkoba," katanya.

Dia menjelaskan belajar dari kasus Mustofa ataupun Freddy Budiman yang setelah divonis mati masih juga bermain dengan narkoba, menunjukkan eksekusi mati hatus segera dilakukan agar mereka tidak bertransaksi lagi.

Selain itu Aboe Bakar juga menilai penundaan eksekusi mati para bandar narkoba termasuk duo "Bali Nine" menunjukkan lemahnya kekuatan diplomasi Indonesia.

Hal itu menurut dia merupakan indikasi Indonesia dalam tekanan Australia yang dalam beberapa waktu terakhir berlangsung secara masif. (Antara)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper