Kabar24.com, PARIS - Pesawat-pesawat tempur Rafale milik Prancis, yang diterbangkan dari kapal perang Charles de Gaulle di Teluk, pada Rabu (25/2/2015) melancarkan serangan pemboman perdananya sejak bergabung dengan peperangan melawan para pejihad di Irak pekan ini.
Dua dari empat pesawat Rafale kembali ke kapal perang dalam keadaan hanya setengah persenjataan yang mereka bawa atau peluru kendali (rudal) yang habis sama sekali, beberapa jam setelah lepas landas. Masing-masing pesawat itu dilengkapi empat rudal, kata seorang fotografer AFP.
Kedua pilot berjabatan tangan setelah turun dari pesawat-pesawat mereka, namun tidak ada keterangan rinci soal target-target pemboman.
Pesawat-pesawat tempur Prancis telah menggabungkan diri dengan koalisi pimpinan Amerika Serikat yang melancarkan serangan-serangan terhadap para pejihad Negara Islam di Irak untuk selama beberapa bulan.
Namun, kapal Charles de Gaulle baru memulai operasi terhadap kelompok Negara Islam di Irak pada Senin, yang merupakan peningkatan langkah oleh Prancis, tujuh pekan setelah terjadinya serangan-serangan pejihad di Paris.
Sebanyak 12 jet Rafale serta 9 pesawat tempur Super Etendard menjadi tambahan terhadap sembilan Rafale yang disiagakan di Persatuan Emirat Arab serta 6 jet tempur Mirage 2000D yang diterbangkan dari Jordania untuk menjalankan operasi serangan.
Kapal perang itu sendiri akan dioperasikan di Teluk selama 8 pekan. []