Bisnis.com, MALANG - Harga elpiji melon atau ukuran 3 kg di Kota Malang, Jawa Timur, di tingkat pengecer mengalami penaikan Rp1.000 per tabung sejak Minggu (8/2/2015).
Bambang, pengecer elpiji 3 kg di kawasan Kedungkandang Kota Malang, mengatakan harga kulakan elpiji saat ini naik dari Rp14.000 per tabung menjadi Rp15.000 per tabung.
"Sehingga harga jualnya menjadi Rp16.500 per tabung. Penaikan ini belum ada sosialisasi sebelumnya di tengah penurunan harga bahan bakar minyak (BBM),” kata Bambang, Senin (9/2/2015).
Yusuf Hermana, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Malang, mengatakan harga eceran tertinggi (HET) sesuai dengan surat keputusan gubernur Jawa Timur di tingkat pangkalan sebesar Rp16.000 per tabung.
“Sehingga harga jual di tingkat pengecer yang berada wilayah pesisir pantai misalnya bisa mencapai Rp19.000 per tabung karena menyesuaikan dengan biaya transportasi,” jelas Yusuf.
Penaikan harga elpiji melon tersebut, menurutnya, memang bisa menekan disparitas harga dengan tabung elpiji ukuran 12 kg. Jika disparitas harga antara elpiji 3 kg dengan 12 kg sedemikian tinggi, dikhawatirkan bisa berdampak pada terjadinya migrasi dari tabung 12 kg ke 3 kg.
Kendati diakui secara umum tingkat migrasi pengguna tabung 12 kg ke 3 kg di wilayah Hiswana Migas Malang mencapai sekitar 10.000 tabung dari kebutuhan normal sebesar 60.000 tabung per hari menjadi 50.000 tabung per hari.
“Sementara untuk kebutuhan elpiji melon di wilayah Malang rata-rata mencapai 120.000 tabung per hari,” ujarnya.
Pihaknya tidak khawatir penaikan harga elpiji melon bakal mendongkrak tingkat migrasi pengguna tabung 12 kg yang lebih besar. Hal itu tidak terlepas dari sejumlah pertimbangan diantaranya konsumen cenderung enggan pindah ke tabung melon karena alasan efisiensi.
Dengan menggunakan tabung 12 kg konsumen tidak perlu harus membeli tabung dalam jangka waktu yang relatif pendek jika dibandingkan dengan menggunakan tabung melon.