Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PELANTIKAN WANTIMPRES: Ini Penjelasan Istana Tentang Hendropriyono dan Mooryati Soedibyo

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara AM Hendropriyono serta pendiri PT Mustika Ratu Tbk Mooryati Soedibyo tak jadi masuk dalam jajaran Dewan Pertimbangan Presiden.
Suasana pelantikan anggota Wantimpres di Istana Negara/Bisnis.com-Akhirul Anwar
Suasana pelantikan anggota Wantimpres di Istana Negara/Bisnis.com-Akhirul Anwar

Kabar24.com, JAKARTA - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara AM Hendropriyono serta pendiri PT Mustika Ratu Tbk Mooryati Soedibyo tak jadi masuk dalam jajaran Dewan Pertimbangan Presiden.

Kedua tokoh yang sebelumnya santer disebut bakal menjadi penasehat presiden nyatanya tidak terdapat dalam barisan sembilan anggota Wantimpres yang dilantik Presiden Jokowi hari ini, Senin (19/1/2015) di Istana Negara. Padahal, Hendropriyono dan Mooryati Soedibyo dikenal memiliki hubungan dekat dengan Presiden Joko Widodo.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan Hendropriyono sebelumnya masuk dalam daftar panjang calon Wantimpres.

Namun, ujarnya, Hendro tidak berkenan karena sudah terlalu lama berada di lingkungan pemerintahan.

"Dalam list panjang pasti masuk. Saya kira Pak Hendro tidak berkenan juga, sudah terlalu lama di pemerintahan," kata Pratikno seusai pelantikan anggota Wantimpres di Istana Negara, Senin (19/1/2015).

Adapun Mooryati Soedibyo yang juga santer disebut-sebut akan masuk dalam jajaran Wantimpres juga tidak ada.

Mensesneg tidak tahu alasan kenapa Mooryati tidak menjadi anggota Wantimpres, yang jelas nama tersebut sempat ada.

"Mooryati saya kurang tahu, tapi memang dalam beberapa minggu terakhir ada Bu Mooryati. Tapi tentu Pak Jokowi punya kedekatan emosi dengan beliau," ujar Pratikno.

Dari sembilan anggota Wantimpres, enam di antaranya berasal dari partai politik koalisi Indonesia Hebat. Mereka mendapat kepercayaan dari masing-masing partai untuk menduduki jabatan wantimpres.

Mereka yakni M Yusuf Kartanegara (PKPI), Rusdi Kirana (PKB), Sidarto Danusubroto (PDI-P), Subagyo HS (Hanura) dan Suharso Monoarfa (PPP).

Sedangkan tiga lainnya Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Abdul Malik Fajar, Mantan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi dan ekonom UGM Sri Adiningsih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper