Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KORUPSI: Wakil Kepala Kementerian Keamanan China Diperiksa

Partai Komunis China menyelidiki Ma Jian, wakil kepala Kementerian Keamanan Negara China, atas dugaan korupsi dan ini merupakan bagian dari upaya penumpasan korupsi yang digalakkan oleh pemerintah negara tersebut.
Wakil Kepala Kementerian Keamanan China diduga terlibat korupsi./Ilustrasi
Wakil Kepala Kementerian Keamanan China diduga terlibat korupsi./Ilustrasi
 
Bisnis.com, BEIJING -  Partai Komunis Tiongkok, Jumat (16/1/2015), menyelidiki Ma Jian, wakil kepala Kementerian Keamanan Negara Tiongkok, atas dugaan korupsi dan ini merupakan bagian dari upaya penumpasan korupsi yang digalakkan oleh pemerintah negara tersebut.

Ma Jian disinyalir melakukan "pelanggaran disiplin yang serius" [ungkapan halus korupsi], ujar pengawas internal partai dalam halaman daring ("website") resminya seperti dilansir AFP.

Kementerian ini bertugas untuk mengumpulkan informasi intelijen dari luar negeri dan melakukan pengawasan terhadap para pemberontak Tiongkok.

Pengumuman ini merupakan lanjutan dari penyidikan atas aparat keamanan Tiongkok yang lain terutama Zhou Yongkang.

Zhou bertanggung jawab untuk kementerian keamanan dan berkarir sebagai anggota Komite Tetap Politbiro hingga pensiun pada 2012.

Dilansir AFP dari media Tiongkok, beberapa orang yang berhubungan dengan Zhou dan anggota keluarganya, temasuk banyak orang dari kepolisian dan pihak keamanan, telah ditahan sejak tahun lalu.

Media setempat melaporkan pada Kamis bahwa Zhou memiliki hubungan erat dengan Bo Xilai, mantan pejabat penting partai hingga didakwa atas kasus pembunuhan dan korupsi yang membuatnya dipenjara pada tahun 2013.

Presiden Tiongkok Xi Jinping berjanji dia akan mengusut semua kasus korupsi dari pejabat tertinggi hingga terendah, karena menurutnya tindakan kriminal itu mengancam masa depan partai.

Penyelidikan partai akan didahului tuntutan pidana yang kemudian diikuti hukuman percobaan dan jika dimungkinkan hukuman penjara.

Namun kritikus mengatakan bahwa Tiongkok gagal melindungi institusinya dari kasus korupsi. Ini dibuktikan dari rendahnya pengungkapan kepemilikan aset publik, pengadilan belum independen, kurangnya kebebasan media dan politisasi kampanye antikorupsi.

Kementerian Keamanan Negara Tiongkok sering disamakan dengan lembaga KGB di era Uni Soviet.

Li Fengzhi, mantan anggota kementerian keamanan negara yang membelot ke Amerika Serikat, mengatakan pada tahun 2009 bahwa di lembaga tersebut dia bertugas mengawasi pemberontak, kelompok spiritual dan rakyat miskin yang dirugikan negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Sumber : Antara/AFP
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper