Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

#ShameOnYouJokowi Disaingi Keju dan Martabak di Trending Topic Twitter

#ShameOnYouJokowi Disaingi Keju dan Martabak di Trending Topic Twitter
Presiden Joko Widodo (Jokowi)/Twitter @jokowi_do2
Presiden Joko Widodo (Jokowi)/Twitter @jokowi_do2

Kabar24.com, JAKARTA – Ternyata desakan berbagai kalangan dan selebritis Twitter agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menarik pencalonan Komjen Pol. Budi Gunawan sebagai Kapolri tidak terlalu bergema di media sosial itu.

Hashtag #ShameOnYouJokowi yang sebenarnya bertujuan untuk memberikan tekanan kepada Presiden Jokowi agar membatalkan pencalonan Komjen Pol. Budi Gunawan karena telah ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memang masuk trending topic di Twitter.

Bahkan hashtag #ShameOnYouJokowi sempat bertengger di puncak trending topic Twitter Indonesia namun kemudian melorot pada Kamis malam sekitar pukul 21.00.

Berikut ini trending topic di Twitter Indonesia:

Publik memang masih menunggu ketetapan hati seorang Presiden Jokowi menyangkut kelanjutan nasib calon tunggal Kapolri Komjen Pol. Budi Gunawan.

Di satu sisi, Sidang Paripurna DPR telah menyetujui Komjen Pol. Budi Gunawan sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Pol. Sutarman. Di sisi yang lain, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak Selasa (13/1/2015) telah menetapkan calon tunggal Kapolri itu sebagai tersangka.

Bola panas kini memang kembali ke Istana. Presiden Jokowi berada di posisi yang sulit. Seperti kata pepatah, Presiden Jokowi kini tengah memegang buah simalakama. Di makan mati bapak, tidak di makan mati ibu.

Dari Istana, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengemukakan, Presiden Jokowi akan mempelajari terlebih dahulu surat dari DPR mengenai keputusan Sidang Paripurna itu.

“Ya kita akan mempelajari dulu keputusan DPR itu macam mana,” kata Wapres di kantornya, Jakarta, Kamis (15/1) sore seperti dilansir laman resmi Kantor Sekretariat Kabinet, www.setkab.go.id.

Apabila surat dari DPR itu diterima hari ini, menurut Wapres, pemerintah juga akan mempelajari terlebih dahulu.

“Presiden, tidak bisa tergesa-gesa untuk melantik Kapolri,” ujar JK, panggilan akrab Wapres Jusuf Kalla seraya membantah isu adanya pelantikan Komjen (Pol) Budi Gunawan sebagai Kapolri, pada sore ini, di Istana Negara.

JK mengingatkan tentunya butuh waktu untuk mempelajari surat dari DPR-RI itu sebelum pemerintah mengambil keputusan. Namun ia memastika, keputusa yang diambil pemerintah adalah kebutusan yang baik buat bangsa ini.

Mengenai berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari surat dari DPR-RI, Wapres Jusuf Kalla mengatakan,tergantung kapan datangnya surat dari DPR.

Namun saat ditanya soal apa detail yang ingin dipelajari oleh pemerintah, Wapres mengaku belum tahu. “Ya kita belum tahu juga, karena apa isinya itu kan. Apa kriteria DPR (meloloskan), diktumnya apa,” ucapnya.

Segera Dikirim

Secara terpisah Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan yang memimpin Sidang Paripurna DPR-RI dalam pengambilan keputusan pengkatan Kapolri baru menggantikan Jendral Sutarman mengatakan, pimpinan DPR-RI segera mengirim surat persetujuan pengangkatan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri kepada Presiden Jokowi.

“(Surat persetujuan pengangkatan Komjen Pol Budi Gunawan) sedang dibuat, siang ini (dikirim ke Presiden Joko Widodo),” kata Taufik Kurniawan di Gedung Nusantara II, Jakarta, Kamis (15/1). (setkab.go.id/Bisnis.com)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper