Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla memberi waktu tiga tahun kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan untuk menuntaskan masalah banjir di Bandung.
Rapat terkait banjir digelar Wapres di kantornya dan dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri PAN-RB Yudi Chrisnadi, dan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.
"Sebelum ke sini kita rapat tentang banjir di Bandung. Pokoknya banjir di Jawa Barat Gubernur selesaikan dalam 3 tahun," ujar JK di BEI, Selasa (30/12/2014).
Banjir yang menjadi bencana tahunan di Kabupaten Bandung dinilai Wapres sebagai masalah penting yang harus segera dibenahi. Pasalnya, lokasi banjir merupakan kawasan potensial industri padat karya.
"Kenapa itu penting? Karena kalau banjir di Bandung berapa pabrik yang tidak bekerja, berapa anda punya emiten yang jadi nganggur?" tutur JK.
Hambatan yang dialami industri lantaran bencana banjir dikawatirkan akan menekan produktivitas dan berujung pada laju ekonomi yang lesu.
Sebaliknya, lanjut JK, apabila pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikan masalah banjir, akan timbul optimisme dan kepercayaan di kalangan dunia usaha.
"Itu artinya industri akan lebih punya kepercayaan, produktivitasnya lebih tinggi. Itu semua akan kita yakinkan akibatnya adalah terjadi pertumbuhan lebih baik," kata JK.
BNPB merilis peristiwa banjir telah menggenangi lima kecamatan di Kabupaten Bandung, Jabar, selama 10 hari sejak Kamis (18/12). Lima kecamatan tersebut, yakni Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Ketapang, dan Cicalengka. Sebanyak 14.276 jiwa atau 4.409 kepala keluarga masih mengungsi.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, banjir di DAS Citarum Hulu harus ditangani secara komprehensif. Usulannya adalah dengan melakukan konservasi di 7 sub DAS Citarum Hulu, relokasi perumahan di Cieunteung, Dayeuhkolot, dan Citepus, normalisasi Sungai Citarum, dan 9 anak sungainya.
Selain itu, perlu membangun 22 waduk dan kolam rentensi, pembenahan drainase, revitalisasi permukiman di bantaran sungai, dan sosialisasi dan hidup harmoni bersama banjir.