Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Ibukota India telah melarang perusahaan taksi berbasis internet beroperasi, setelah seorang penumpang wanita melaporkan dirinya diperkosa oleh taksi secara online Uber, seperti dilansir Reuters lewat media lokal Indian Express,Selasa (9/12/2014).
Dinas Perhubungan Delhi mengeluarkan perintah pada Senin bahwa hanya terdaftar enam perusahaan radio taksi yang diperbolehkan untuk beroperasi di daerah tersebut, lapor Indian Express.
"Semua penyedia jasa transportasi / taksi lain melalui teknologi berbasis web, yang tidak diakui, dilarang memberikan jasa tersebut," kata surat kabar itu.
The Indian Express juga melaporkan bahwa Menteri Dalam Negeri Rajnath Singh mungkin mengeluarkan pernyataan kepada parlemen menyerukan negara bagian India dan wilayah persatuan untuk melarang Uber. Perusahaan ini beroperasi di sekitar 10 kota di India.
Sejauh ini, Uber belum mengkonfirmasi apa yang akan dilakukan perusahaan terkait penghentian operasi itu.