Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Islamic State: AS Bantah Gempuran Iran Satu Paket Dengan Barat

Meski sama-sama menyerang kelompok Islamic State, AS membantah serangan Iran merupakan bagian dari serangan sejumlah negara terhadap kelompok jihadis itu.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, WASHINGTON --Meski sama-sama menyerang kelompok Islamic State, AS membantah serangan Iran merupakan bagian dari serangan sejumlah negara terhadap kelompok jihadis itu.

Serangan-serangan udara, yang dilakukan Iran baru-baru ini terhadap pejihad Negara Islam (IS) di Irak ,berlangsung di wilayah timur, yang tidak dijamah oleh pesawat-pesawat tempur Amerika Serikat (AS), kata Pentagon.

Serangan terpisah menggambarkan penyesuaian antara kedua pesaing lama itu dalam upaya mereka memerangi musuh bersama.

Para pejabat pertahanan AS mengatakan serangan udara oleh pesawat-pesawat tempur Phantom F-4 milik Iran sepanjang akhir pekan itu merupakan pola, yang telah diukir para penasihat militer Iran atau Amerika secara terpisah di Irak.

"(Serangan Iran itu dilakukan) di provinsi Diyala bagian timur," kata juru bicara Pentagon Kolonel Steven Warred. "Kita tidak melakukan kegiatan udara apa pun di wilayah itu."

Pemboman yang berlangsung di Irak timur itu menandai pertama kalinya pasukan udara Iran menerbangkan jet-jet tempur F-4 miliknya dalam operasi tempur terhadap kelompok IS, kata para pejabat AS.

"Kami baru pertama kali melihatnya," kata Warren kepada para wartawan.

Seorang pejabat pertahanan mengatakan baik Teheran maupun Washington ingin menghindarkan terjadinya konfrontasi atau pun insiden yang bisa muncul dan menjadi krisis internasional.

Namun, koalisi pimpinan AS siap untuk memberikan toleransi kepada para penasihat militer atau pesawat Iran di provinsi-provinsi bagian timur atau selatan, yang dihuni oleh penduduk Syiah dalam jumlah banyak.

"Ada pemahaman secara diam-diam bahwa kami tidak akan beroperasi di wilayah udara yang sama. Dan mereka tidak akan menargetkan pasukan-pasukan Amerika," kata pejabat, yang tidak mau disebutkan jati dirinya, kepada AFP.

Militer Inggris, yang merupakan bagian dari koalisi internasional pimpinan AS, juga mengetahui adanya kegiatan pasukan Iran di Irak namun Inggris tidak bekerja sama dengan mereka, kata Letnan Jenderal Gordon Messenger kepada para anggota parlemen di London.

"Kita mengetahui bahwa Iran memiliki pasukan yang dikerahkan ke Irak untuk beberapa waktu," kata Messenger.

Ia menambahkan Inggris tidak melakukan "dekonflik" --istilah yang berarti berkoordinasi untuk mencegah insiden gesekan di lapangan-- dengan pasukan Iran.

"Tentunya sebagai sebuah bangsa kita tidak melakukan dekonflik dengan Iran dalam hal apa pun yang kita kerjakan," kata Messenger.

"Mengenai keberadaan (pasukan Iran) dan koordinasi, yang dikabarkan pagi ini, saya tidak bisa berkomentar soal itu."

Para pejabat AS berharap serangan-serangan udara akan menambah tekanan terhadap para militan IS, yang telah menguasai bagian luas wilayah Suriah dan Irak tahun ini sementara pasukan angkatan darat Irak mundur dalam keadaan panik.

Setelah ratusan serangan udara dilancarkan AS dan koalisi sejak Agustus --dan setelah mengalirnya pasokan senjata dari Teheran maupun Washington, tentara Irak dan pasukan Kurdi telah membuat cukup kemajuan namun kelompok IS belum berhasil diusir dari benteng-benteng mereka di utara dan barat.

Pesawat AS dan sekutu kembali melakukan serangan-serangan udara di Irak terhadap IS dalam tiga hari terakhir ini, kata Komando Pusat militer dalam sebuah pernyataan.

Pesawat-pesawat tempur Amerika dan koalisi melancarkan 11 serangan di Irak sejak Senin di utara dan barat, termasuk empat di antaranya terhadap IS di dekat Mosul, kata pernyataan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Saeno
Sumber : Antara/AFP
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper