Bisnis.com, MAKASSAR - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat (Polda Sulselbar) meminta maaf kepada wartawan yang menjadi korban pemukulan dan pengeroyokan aparat saat bentrokan penolakan penaikan BBM di Makassar.
Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Endi Sutendi mengatakan kondisi yang sempat tidak terkendali tersebut terjadi setelah mahasiswa UNM bentrok dengan polisi di ruas jalan AP Pettarani sore tadi.
"Apalagi salah satu anggota kami, dalam hal ini Wakapolrestabes Makassar terkena panah saat bentrokan tadi, sehingga beberapa anggota di lapangan tersulut emosinya," katanya, Kamis (13/11/2014) petang.
Informasi yang dihimpun Bisnis, setelah Wakapolrestabes Makassar AKBP Totok Lisdiarto terkena anak panah yang dilepaskan oknum demonstran, aparta kepolisian lalu merangsek masuk ke dalam kampus mengejar mahasiswa.
Dalam kondisi tersebut, beberapa wartawan yang meliput penyisiran tersebut dipukuli oleh aparat kepolisian dan melarang mengambil gambar.
Akibat kejadian itu, 3 wartawan TV mengalami luka robek di pelipis dan kerusakan pada kamera.
"Kami meminta maaf atas kejadian yang tidak terkendali itu dan secepatnya akan segera kami menindak lanjuti kejadian ini," kata Endi.
Sementara itu, AKBP Totok Lisdiarto dikabarkan tengah menjalani operasi pengangkatan anak panah di RS Bhayangkara yang menancap di bagian dada sebelah kanan.
Wartawan Dikeroyok Aparat, Polda Sulselbar Minta Maaf
Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat (Polda Sulselbar) meminta maaf kepada wartawan yang menjadi korban pemukulan dan pengeroyokan aparat saat bentrokan penolakan penaikan BBM di Makassar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium