Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPK Surati SBY-Boediono Terkait Laporan Harta Kekayaan

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyurati mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono berkaitan dengan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
 Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyurati mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono berkaitan dengan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

“Suratnya sudah kami kirimkan kemarin dan dititip ke sekretariat negara,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi, Rabu (5/11/2014).

Menurut dia, ada batasan waktu untuk melaporkan LHKPN, yaitu tiga bulan dengan pertimbangan pengisian laporan tersebut membutuhkan waktu lama.

Dia memberikan apresiasi kepada penyelenggara yang telah memasukkan LHKPN sebagai bentuk kepatuhan menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Pemerintahan yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Selain SBY-Boediono, KPK juga akan mengirimkan surat serupa kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

KPK sebelumnya merencanakan mengirim surat tersebut pada Rabu namun batal. "Ada koreksi redaksional dari pimpinan KPK terkait dengan surat yang akan dikirimkan ke presiden dan wakil presiden," katanya.

Dia menambahkan untuk DPR, KPK akan mengirimkan secara bertahap kepada 500 lebih anggota.

Anggota DPR yang sudah memasukkan laporan harta kekayaan, yaitu Syarief Hasan, sementara anggota yang lain masih melengkapi dan berdiskusi mengenai LHKPN.

“Kami siap melakukan pendampingan pengisian formulir tersebut. Formulir tersebut bisa saja diambil di KPK, kementerian atau DPR, kami akan menyiapkannya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Nurbaiti
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper