Bisnis.com, BANDA ACEH--Hujan berintensitas tinggi yang terus melanda Aceh menyebabkan banjir di beberapa kabupaten dan kota, termasuk Banda Aceh.
Sayangnya, tak hanya akibat hujan deras, pintu air yang tak berfungsi maksimal juga menjadi penyebab utama banjir.
Anggota DPRK Banda Aceh Tasrif menyebutkan Pemko Banda Aceh seharusnya lebih sering memerhatikan kondisi pintu air agar pemukiman warga tak tergenang.
Berdasarkan penelusurannya, Tasrif mendapati hampir seluruh pintu air di Banda Aceh rusak karena tak terawat.
"Seperti pintu air di Gampong Peuniti, sehingga tak dapat menahan tinggi air secara maksimal. Warga akhirnya berinisiatif menggunakan papan dan tripleks tebal untuk menahan air," ucapnya, Selasa (4/11/2014).
Kondisi serupa juga ditemukan Tasrif di pintu air Gampong Peunyerat, Banda Raya. Pintu air ini bahkan sudah tak berfungsi.
"Pemko harus rutin mengecek pompa air, pintu air dan parit-parit yang tersumbat," tambahnya.
Terpisah, anggota DPRK Banda Aceh Ismawardi menuturkan, tak hanya pemko yang harus rutin menjaga kondisi pintu air, tapi masyarakat juga harus aktif bergotong royong membersihkan lingkungan tempat tinggal.
"Selama ini di Banda Aceh sudah hampir hilang. Saya melihat banyak parit yang dipenuhi sampah sehingga tersumbat, air pun menggenangi rumah warga," tuturnya.
Sebelumnya, sebanyak 13 gampong di Banda Aceh masih digenangi banjir. Total, terdapat 1.011 rumah yang terendam.
Berdasarkan data Pemko Banda Aceh, 13 gampong tersebut yakni Blang Cut, Suka Damai, Cot Mejid, Kopelma Darussalam, Lamgugop, Peuniti, Ateuk Pahlawan, Neusu Aceh, Neusu Jaya, Batoh, Ateuk Jawo, Peunayong, dan Ie Mesen Kayee Adang.