Kabar24.com, TAPAKTUAN-- Bencana alam banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Kabupaten Aceh Selatan sejak pekan lalu telah mengakibatkan kerugian mencapai Rp244 miliar lebih, setelah sarana dan prasarana umum, serta pemukiman penduduk mengalami kerusakan berat dan ringan.
Bupati Aceh Selatan H T Sama Indra kepada wartawan di Tapaktuan, Jumat (18/12/2015), menyatakan, data jumlah kerugian sementara ini telah dilaporkan kepada Gubernur Aceh untuk mendapat bantuan rehabilitasi sarana dan prasarana umum yang mengalami kerusakan.
Bupati Sama Indra mengatakan, Pemkab Aceh Selatan telah berusaha memberi bantuan untuk meringankan penderitaan masyarakat dan menormalkan kembali sarana transportasi dan pengerahan alat berat untuk pembersihan jalan, pengerukan atau pembersihan sungai dan saluran irigasi serta saluran di pemukiman penduduk.
"Karena keterbatasan kemampuan keuangan daerah dan besarnya jumlah kerugian yang ditimbulkan, maka kami sangat mengharapkan bantuan dari Gubernur Aceh untuk memperbaiki kembali kerusakan yang terjadi dampak bencana banjir dan tanah longsor tersebut, sehingga dapat meringankan penderitaan masyarakat dan menghindari kerugian serta kerusakan yang lebih besar lagi ke depannya," kata Sama Indra.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan, Erwiandi, mengatakan, selain itu beberapa dinas terkait lainnya juga akan mengajukan proposal serupa baik kepada dinas terkait di provinsi maupun ke kementerian terkait di Jakarta.
Bencana alam yang terjadi pada Jumat (11/12/2015) dan Sabtu (12/12/2015) itu juga mengakibatkan dua korban jiwa tersebut, satu diantaranya yakni warga Desa Cacang, Kecamatan Labuhanhaji Tengah, Maskur (48), warga Desa Alai, Kecamatan Kluet Timur, Rahman (36), yang dilaporkan hilang akibat terseret arus dan sampai saat ini belum ditemukan.
Dari 18 kecamatan yang ada di daerah itu, Kecamatan Meukek berada diurutan pertama sebagai wilayah yang paling banyak menderita kerugian yakni mencapai Rp35 miliar lebih, disusul Kecamatan Labuhanhaji Tengah yakni mencapai Rp32 miliar lebih.
Selanjutnya, Kecamatan Sawang mencapai Rp 28 miliar lebih, Kecamatan Labuhanhaji Timur Rp27 miliar lebih, Kecamatan Labuhanhaji Barat Rp25 miliar lebih, Kecamatan Kluet Utara Rp18 miliar, Kecamatan Samadua Rp14 miliar.
Selanjutnya, Kecamatan Kota Bahagia dengan jumlah kerugian mencapai Rp 10,6 miliar, Kecamatan Kluet Selatan Rp10 miliar, Kluet Tengah Rp9 miliar, Kluet Timur Rp8 miliar, Pasie Raja Rp6 miliar, Bakongan Rp6 miliar, Tapaktuan Rp4 miliar, Trumon Tengah Rp2 miliar, Trumon Rp1 miliar, Trumon Timur Rp117 juta dan Bakongan Timur Rp45 juta.