Bisnis.com, JAKARTA-- Dampak dari suatu keramaian yang sangat berlebih, adalah massa yang merasa bingung, pusing, kelaparan, kehausan.
Begitulah yang terlihat dalam konser Syukuran Rakyat Presiden Jokowi-JK di Lapangan Monumen Nasional Jakarta, Senin malam (20/10) ini.
Ribuan massa memenuhi Monas. Mereka terdiri dari anak-anak, remaja, ibu dan bapak. Bahkan ada ibu yang membawa anak kecil.
Antusiasme massa yang senang terhadap pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla, telah mengalahkan berbagai hal lainnya.
Massa yang berdatang dari lokasi yang jauh, seperti dari Bogor, Bekasi, Tangerang, dan Depok, agak kebingungan ketika ingin pulang ke rumah. Terutama mereka yang tidak membawa kendaraan pribadi.
Itu terjadi Senin malam ini, ketika sebagian pengunjung beranjak pulang dari Lapangan Monas. Bagi yang ingin naik commuter line, ada dua stasiun yang dekat dari Monas. Yaitu Stasiun Juanda dan Gondangdia.
Namun, tampaknya massa lebih banyak yang perge ke Stasiun Juanda. Masyarakat berjalan kaki beriringan ke Juanda, melewati jalan di samping Masjid Istiqlal.
Sayangnya, jalan kecil itu juga dilalui oleh mobil dan motor yang ingin memotong jalan ke Gambir. Terpaksalah para pejalan kaki ini berjalan di antara mobil dan motor yang terhenti karena kena macet panjang.
Setelah berusaha melewati jalan samping Istiqlal tersebut, perjuangan para pejalan kaki tersebut belum selesai. Ketika ingin menyeberang ke Stasiun Juanda, massa harus melalui jembatan penyeberangan, yang sekaligus juga jembatan untuk busway.
Di lokasi ini tumpukan massa terjadi. Mereka yang naik ke jembatan dan yang turun saling berbenturan, dan itu menyebabkan anteran panjang lagi di bawah.
Bagi mereka yang tidak sabar, akhirnya ramai-ramai menyeberangi jalan raya di antara mobil dan motor. Masalah muncul lagi, karena jalan pemisah sudah diberi pagar besi.
Akhirnya masyarakat jalan kaki lebih ke tengah, dan menyeberang lewat jembatan kecil dari besi yang ada dekat halte busway. Itu pun antre satu persatu, karena kalau tergelincir bisa jatuh ke kali besar yang ada di bawah.
Setelah sampai di Stasiun Juanda, tampak massa duduk melepas lelah, memenuhi pelataran di lantai bawah stasiun.
"Benar-benar deh perjuangan hari ini. Haus dan lapar tak terasa lagi, karena ingin melihat Presiden baru dari dekat," ungkap seorang ibu setelah berada di Stasiun Juanda. Dia dan keluarganya ingin pulang dengan KRL ke Bogor.