Bisnis.com, MANILA - Polisi Filipina dan militer melakukan pencarian intensif terhadap sandera yang ditahan oleh kelompok militan Abu Sayyaf di wilayah Selatan negara itu. Kini batas waktu yang ditetapkan oleh teroris untuk mengeksekusi sandera Jerman habis.
Juru bicara militer Filipina Letnan Kolonel Harold Cabunoc mengatakan pihaknya akan terus melakukan operasi penegakan hukum.
"Saya tidak bisa mengatakan kapan atau di mana tepatnya, karena kami tidak ingin membahayakan nyawa para sandera," katanya hari ini, Jumat (17/10/2014).
Sebelumnya, kelompok teroris menangguhkan jadwal pelaksanaan eksekusi tawanan Jerman setelah menerima sebagian dari 250 juta peso (US$ 5,6 juta) sebagai uang tebusan. Seorang sumber di pemerintahan mengatakan kelompok tersebut telah menerima sekitar 60 juta peso.
Pihak militer mengungkapkan, Abu Sayyaf, yang menurut konsultan keamanan Soufan Group telah berjanji setia kepada Islamic State, menyandera sekitar 15 orang termasuk sembilan warga asing. Adapun dua orang warga Jerman yang akan dieksekusi ditangkap April lalu di perairan Provinsi Palawan.
Kelompok itu sebelumnya mengatakan akan membunuh para tawanan jika Jerman tidak membayar tebusan dan mengakhiri dukungannya atas serangan AS terhadap Islamic State di Timur Tengah.
Hal tersebut ditanggapi Jerman pada 24 September 2014 dengan menegaskan bahwa negara itu tidak akan tunduk pada ancaman tersebut.