Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petambak Benih Ikan di Kabupaten Bandung Susut

Jumlah kelompok petani yang mengandalkan bisnisnya pada sektor pembenihan ikan mas di Kabupaten Bandung setiap tahunnya mengalami penyusutan. Kondisi air yang sudah tidak jernih dan lahan yang terbatas menjadi penyebabnya.

Bisnis.com, BANDUNG—Jumlah kelompok petani yang mengandalkan bisnisnya pada sektor pembenihan ikan mas di Kabupaten Bandung setiap tahunnya mengalami penyusutan. Kondisi air yang sudah tidak jernih dan lahan yang terbatas menjadi penyebabnya.

Kabid Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Roza Delwina mengatakan kelompok masyarakat yang berbisnis benih ikan saat ini mencapai 165 kelompok dari sebelumnya 214 kelompok.

"Benih ikan yang dikembangkan di Kab Bandung itu ada nila, mas dan lele. Pada umumnya benih ikan di Kab Bandung banyak diburu oleh petani di Kab Subang, Purwakarta dan Garut," katanya, Jumat (10/10).

Menurut dia, kondisi air yang sudah tercemar limbah membuat benih ikan mas menjadi tidak cocok dan beralih ke ikan lele.

Pasalnya, lele tidak membutuhkan lahan luas dan kondisi air bagus serta kondisi oksigen yang diperlukan lele cukup 5 mili gram per liter.

Dia menyebutkan, pada 2013 benih ikan yang diproduksi oleh Balai Benih Ikan di Kab Bandung dan budidaya rakyat mencapai 1,4 miliar ekor. Dan pada tahun ini ditargetkan mencapai 1,5 miliar ekor.

"Realisasi produksi hingga Juni ini telah mencapai 764.000 ekor yang terdiri dari nila, mas dan lele. Dulu, Bojongsoang menjadi penyerap benih tertinggi mencapai 80% dan sekarang hanya 40% sisanya dibeli oleh daerah luar," ujarnya.

Untuk menggenjot penyerapan benih oleh masyarakat, pihaknya akan mendorong budidaya ikan mas dengan sistem mina padi. Dimana ikan ditanam di areal persawahan.

Secara terpisah, Kabupaten Pangandaran Jawa Barat berpotensi besar untuk mengembangkan budi daya ikan air tawar.

Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Pangandaran Warino Ma’ruf Abdulloh mengatakan potensi budi daya ikan air tawar di kawasan itu sangat besar dikembangkan.

Terlebih, katanya, hal tersebut untuk mengantisipasi masa paceklik nelayan saat melaut.

“Sangat bagus pengembangan budi daya ikan tawar di Pangandaran. Bahkan sekarang sudah banyak masyarakat yang mengembangkannya,” ujarnya.

Dia mengatakan pengembangan ikan air tawar harus terus didorong pemerintah sehingga mampu mensejahterakan masyarakat dan meningkatkan perekonomian.

Berdasarkan catatan, potensi kolam air tenang di Kabupaten Pangandaran memiliki luas 628,5 hektare. Saat ini, baru dapat dimanfaatkan 440 ha atau 70%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper