Bisnis.com, JAKARTA - Proses pemilihan Ketua MPR masih berlangsung pada hari ini, Selasa (7/10/2014).
Koalisi Merah Putih yang terdiri dari Gerindra, PKS, PAN, Golkar, PPP ditambah dengan Partai Demokrat 352 kursi atau 50,8%.
Koalisi Merah Putih kemungkinan akan mengusung kader Demokrat Nurhayati Ali Asegaf dan 4 wakil Ketua MPR dari PAN, PKS, Gerindra, dan Golkar.
PPP tidak mendapatkan jatah wakil ketua MPR. Oleh sebab itu, PPP diprediksikan keluar dari Koalisi Merah Putih.
Jika PPP keluar dsari koalisi merah putih, maka kekuatan KMP berkurang. PPP punya 39 kursi. KMP berkurang menjadi 313 atau 45%.
Sementara itu, kekuatan Koalisi Indonesia Hebat hanya 30% kekuatan di MPR. Kalaupun ditambah seluruh kursi di DPD, kekuatan koalisi Jokowi menjadi 49,2% atau 340 kursi MPR. Total kursi di MPR yaitu 692 kursi.
Jika PPP masuk ke koalisi pendukung Jokowi, maka suaranya naik menjadi 379 kursi atau 55%.
Namun, soliditas DPD berbeda dengan partai politik yang satu komando. Ada kecenderungan suara DPD tidak solid, sehingga bisa terpecah. Oleh sebab itu, kekuatan bisa berubah dari 45%:55%.
Koalisi Indonesia Hebat mengusung anggota DPD Oesman Sapta Odang untuk menjadi ketua MPR. Dua orang wakil dari Koalisi Indonesia Hebat dan 2 orang wakil lainnya dari KMP, bukan melalui voting tetapi musyawarah mufakat.