Bisnis.com, JAKARTA--- Sekitar 26% investor yang disurvei oleh Manulife Investor Sentiment Index Study mengandalkan tabungannya sebagai pendapatan di masa pensiun.
Di samping itu, 18% investor mengandalkan pekerjaan penuh waktu dan paruh waktu di masa pensiunnya. Sebanyak 10% lainnya mengandalkan pendapatan dari warisan atau imbal hasil properti.
Manulife menganggap tabungan yang sudah direncanakan bisa jadi tidak dapat menaklukkan laju inflasi. Tabungan tersebut juga dikhawatirkan kehilangan nilainya secara perlahan karena gerusan inflasi.
Selain itu, mengenai pendapatan dari pekerjaan di masa pensiun dianggap tidak mudah sebab mencari kerja di usia tua tidak gampang karena perlu mempertimbangkan kesehatan dan kondisi industri yang berubah. Bergantung kepada warisan juga dinilai tidak tepat karena unsur ketidakpastian.
"Masyarakat sepertinya terlalu mengandalkan sumber-sumber pendanaan yang tak pasti untuk membiayai hidup mereka di hari tua,” kata Nur Hasan Kurniawan, Chief of Employee Benefits PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/9).
Nur memaparkan pada saat ini hanya sedikit investor yang mengikuti program pensiun yang diwajibkan oleh pemerintah atau berupaya memperkecil kesenjangan tersebut dengan membeli program.
26% Investor Andalkan Tabungan di Masa Pensiun
Sekitar 26% investor yang disurvei oleh Manulife Investor Sentiment Index Study mengandalkan tabungannya sebagai pendapatan di masa pensiun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Konten Premium