Bisnis.com, TANGERANG—Universitas Budi Luhur Jakarta mengadopsi sistem bekerja di kampus yang telah banyak diterapkan oleh universitas luar negeri kepada mahasiswanya sesuai dengan program studi yang diambil.
Ririt Roeswidiah, Head of General Affairs and Administration Divison UBL, mengatakan meski bekerja di kampus, mahasiswa tetap mendapatkan honor layaknya bekerja di sebuah perusahaan.
"Tak hanya itu, mahasiswa pun akan mendapatkan tambahan lain berupa beasiswa gratis biaya kuliah satu semester," ujar Ririt, Selasa (23/9/2014)
Program mahasiswa bekerja di kampus yang telah banyak di terapkan oleh universitas luar negeri, tuturnya, memberikan pengalaman yang berharga walaupun hanya bekerja selama 4 bulan.
Menurutnya, program yang baru pertama kali dilaksanakan ini diminati oleh banyak mahasiswa. Hal itu terlihat dari kuota 14 orang yang dibutuhkan, jumlah pelamat yang masuk mencapai 200 orang.
Adapun mahasiswa yang bisa ikut dalam program ini, ujarnya, yakni yang telah menyelesaikan minimal 60 SKS. Selain itu, guna menjaga kondusifitas jam belajar mahasiswa, jam kerja akan disesuaikan dengan jadwal kuliah.
"Sistem kerjanya fleksibel dan tidak menyulitkan mahasiswa itu sendiri," tuturnya.
Untuk tahap awal, ujarnya, 14 mahasiswa yang terpilih akan bekerja di unit kerja sesuai dengan permintaan fakultas, seperti web programmer, IT Support, administrasi dan bagian umum.
"Tahun depan kami akan menarik 20 orang mahasiswa dan disebar ke semua fakultas agar bisa menambah ilmu di luar proses pembelajaran di kelas," katanya.
Loonggam Agusto E. Simatupang, mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Public Relations, mengatakan dia terkejut bisa terpilih bekerja di kampus mengingat persaingan yang sangat ketat.
"Semoga kesempatan yang diberikan ini bisa ikut memotivasi mahasiswa lain dalam berkarya, baik di dalam kampus maupun diluar kampus," ujarnya.
