Bisnis.com, PEKANBARU--Perkebunan di Riau menjadi sektor yang potensial untuk ditawarkan kepada pengusaha di Jawa Tengah. Apalagi, saat ini pemerintah menggalakkan pengolahan sumber daya alam di dalam negeri agar mendapatkan nilai tambah.
Yuni Astuti, Kepala BPMPD Jawa Tengah, mengatakan Riau harus menyatukan lembaga yang mengurus proses perizinan dengan badan penanaman modal untuk mempermudah investor.
Selama ini, penyatuan lembaga perizinan dengan badan penanaman modal baru dilakukan oleh kabupaten dan kota di Riau, sedangkan proses perizinan di pemerintah provinsi masih dipisahkan dari badan penanaman modal.
“Umumnya izin yang dimintakan masyarakat itu berkaitan dengan kegiatan ekonomi yang membutuhkan investasi, makanya penyatuan lembaga perizinan dengan badan penanaman modal akan sangat efisien,” ucapnya.
Ketersediaan sarana pendukung industri, seperti infrastruktur dan sumber energi sendiri sangat diperlukan bagi investor yang ingin membangun pabrik baru.
Pemerintah daerah harus mampu menjamin ketersediaan listrik dan pasokan bahan baku, agar pabrik yang akan dibangun dapat beroperasi.
Yuni juga mengatakan Riau dapat mengembangkan konsep pembangunan secara regional yang terdiri dari beberapa kabupaten kota.
Cara tersebut dapat meningkatkan konektivitas, dan mempermudah implementasi rencana pembangunan jangka menengah dan panjang daerah.
Jawa Tengah sendiri saat ini memiliki delapan region yang terdiri dari beberapa kabupaten dan kota. Masing-masing region tersebut membuat rencana pembangunan bersama untuk meningkatkan potensi dan investasi sesuai karakteristiknya.