Bisnis.com, JAKARTA — Seluruh partai politik di Tanah Air diminta untuk segera mengubah pola organisasi dari sebelumnya bertumpu pada kekuatan personal menjadi kekuatan kelembagaan guna menguatkan sistem kaderisasi.
Pengamat politik dari Pol Tracking Institute Hanta Yudha mengatakan sudah waktunya partai politik mengubah pola kepartaian untuk membangun kaderisasi partai. “Ini tantangan untuk menjadi partai politik modern,” katanya kepada Bisnis, Senin (22/9/2014).
Menurutnya, kaderisasi partai harus segera diperkuat menyusul tantangan yang dihadapi partai politik saat ini. Partai politik saat ini masih dipimpin oleh satu atau dua orang kuat. “Alhasil kebijakan penting dari partai politik pun ditentukan oleh orang kuat tersebut. Artinya, sangat personal.”
Padahal, jelasnya, masih banyak kader partai politik yang bagus. Namun, terkesan tidak diakomodasi karena sistem kepartaian yang masih menghendaki parpol dipimpin oleh orang kuat.
Hal itu terbukti saat kembali disuarakannya Megawati Soekarnoputri untuk menduduki Ketua Umum PDIP dalam munas mendatang. Muhaimin Iskandar terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum PKB. Prabowo Subiyanto juga diangkat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra menggantikan Suhardi yang meninggal karena penyakit kanker paru-paru.
Perubahan pola organisasi menjadi sistem kelembagaan tersebut, lanjutnya, akan mengubah kebijakan parpol dengan mengakomodasi suara konstituen. “Yang sebelumnya top down, bisa diubah menjadi buttom up atau mengakomodasi seluruh suara konstituen.”
Dengan itu, sistem demokrasi bisa diterapkan dalam internal parpol itu sendiri. “Tidak berjalan dengan sistem oligarki seperti saat ini. Saya berharap, Megawati bisa membidani untuk menguatkan kelembagaan di internal PDIP.