Bisnis.com, JAKARTA – Hasil rekapitulasi resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pemenang Pilpres 9 Juli lalu dengan perolehan suara nasional mencapai 53%.
Meski demikian, pasangan nomor urut 2 ini tidak berhasil menang di semua provinsi. Di Jawa Barat, misalnya, pasangan Prabowo-Hatta unggul.
Menurut pakar pemasaran Hermawan Kartajaya, elektabilitas calon dipengaruhi oleh gaya pemimpin dan karakter pemilih. Salah satu provinsi yang memiliki karakter unik adalah Jawa Barat.
“Saya tahu rahasia kenapa Prabowo menang di Jawa Barat…,” kata Hermawan yang membuat penasaran wartawan dalam sebuah acara temu pers di Jakarta, hari ini (11/8/2014).
“Prabowo menang di sana karena masyarakat Jabar suka pemimpin tipe vertikal,” katanya melanjutkan.
Menurut pria asal Surabaya ini, Jokowi merupakan tipe pemimpin horizontal, tidak berjarak dengan masyarakat. Blusukan merupakan salah satu metode yang digunakan untuk berinteraksi dengan pemilih.
Dengan cara ini, kata Hermawan, antara Jokowi dengan pemilihnya tidak ada lagi perbedaan status.
Sementara Prabowo merupakan pemimpin vertikal, yang masih membuat jarak dengan pemilih. Hal ini bisa dilihat dari pendekatan kampanye mantan Panglima Kostrad itu yang mengandalkan pidato untuk meraih simpati pemilih.
Penduduk Jawa Barat, kata Hermawan, menyukai pemimpin tipe ini.