Bisnis.com, JAKARTA- Satu kelompok bersenjata menculik seorang mantan wakil perdana menteri Libya yang baru terpilih sebagai anggota parlemen, Mustapha Abu Shagur, di ibu kota Tripoli, Selasa (29/7/2014)
"Sejumlah pria dalam tiga mobi menculik paman saya dari rumahnya dan membawanya pergi ke tujuan yang tidak diketahui," kata Issam al-Naass, keponakan Abu Shagur, seperti dikutip Antara, Rabu (30/7/2014).
Dikemukakannya, 20 menit sebelum penculikan, Abu Shagur menerima telepon dari seorang asing yang memintanya untuk meninggalkan rumah karena bahaya mengancam.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas penculikan itu.
Abu Shagur terpilih sebagai wakil rakyat pada pemilu legislatif Libya pada 25 Juni 2014, dari calon independen.
Diadwalkan pelantikan jabatannya pada 4 Agustus 2014, pada sidang pembukaan Dewan Perwakilan Rakyat, yang dipilih menggantikan parlemen sementara, Kongres Umum Nasional.
Abu Shagur adalah wakil perdana menteri selama satu tahun di bawah Abdelrahim al-Kib, yang memimpin pemerintah transisi pertama yang dibentuk setelah pemberontakan 2011 yang menggulingkan diktator Moamer Gaddafi.
Penculikan dan pembunuhan politisi, aktivis hak asasi manusia dan wartawan telah terjadi beberapa kali dalam kekacauan yang melanda sejak jatuhnya Gaddafi.
Mantan perdana menteri Ali Zeidan diculik selama beberapa jam Oktober lalu, menyoroti kegagalan pemerintah untuk mengendalikan puluhan milisi di negara itu.