Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRISIS GAZA: Turki Kutuk Serangan Israel

Hampir 5.000 pemrotes pro-Palestina pada Sabtu malam (19/7/2014) menggelar demonstrasi guna menentang serangan Israel ke Jalur Gaza.
  Kerusakan akibat serangan udara Israel. /
Kerusakan akibat serangan udara Israel. /

Bisnis.com, ISTANBUL-- Hampir 5.000 pemrotes pro-Palestina pada Sabtu malam (19/7/2014) menggelar demonstrasi guna menentang serangan Israel ke Jalur Gaza.

Ketika menanggapi seruan protes dari yayasan bantuan kemanusiaan Turki, IHH, warga mulai berkumpul di luar Konsulat Israel setelah waktu buka puasa (iftar), dan berencana melanjutkan pertemuan terbuka mereka sampai pukul 02.00 waktu setempat.

Pemrotes terlihat membawa bendera Palestina, dan bersama-besama meneriakkan kalimat "Israel pembunuh, keluar dari Gaza". Massa juga membakar satu bendera Israel.

Kebanyakan pemrotes membawa anak mereka untuk menyampaikan solidaritas mereka buat keluarga Palestina yang kehilangan anak mereka selama srangan Israel, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi. Banyak pemrotes membawa spanduk yang bertuliskan, "Jangan bunuh bayi." Polisi anti-huru-hara Turki telah melakukan berbagai langkah pengamanan, dan telah mengerahkan 10 mobil penyemprotes air di depan dan dekat konsulat tersebut, sementara personel lain mengambil posisi di gerbang masuk gedung itu.

Presiden Turki Abdullah Gul pada Sabtu (19/7/2014) mengatakan seluruh rakyat Turki mengutuk serangna Israel terhadap rakyat Palestina.

Dalam protes lain pada Kamis (17/7/2014), pengunjuk-rasa melemparkan batu ke konsulat tersebut saat mereka berusaha memasuk gedung itu dengan melompati pagar. Polisi anti-huru-hara harus menyemprotkan air untuk membubarkan massa.

Saat demonstrasi tersebut berubah jadi kerusuhan, Israel memutuskan untuk mengurangi personel diplomatiknya sampai tingkat paling rendah yang diperlukan. Menteri luar negeri Israel menuduh Turki tidak melakukan tindakan keamanan yang diperlukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Setyardi Widodo
Sumber : Antara, Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper