Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Ukraina menuduh pembrontak di bawah pimpinan Igor Strelkov sengaja menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines MH17 tipe Boeing 777-200 dengan rudal SA-11 bantuan Rusia.
Pernyataan itu dilontarkan seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Ukraina Anton Gerashchenko melalui akun Facebooknya.
“Teroris (pembrontak) menggunakan rudal anti pesawat Buk bantuan dari Putin (Presiden Rusia) untuk menembak pesawat sipil dengan rute penerbangan Amsterdam—Kuala Lumpur,” ujarnya seperti dilaporkan Reuters.
Yang dimaksud Buk adalah tank peluncur rudal yang dipersenjatai 4 rudal SA-11. Senjata anti pesawat itu dibuat Rusia tahun 1970-an, ketika era perang dinging antara Nato dan Eropa Timur dan ketika itu Rusia masih bernama Uni Sovyet.
Alih-alih membantu mempercepat proses penanganan korban dan menjaga keamanan wilayah udaranya, Ukraina malah memanfaatkan insiden MH17 untuk memojokkan Rusia yang gencar membantu pembrontak anti pemerintah Ukraina.
Ukraina memang dibikin kesal oleh pembrontak di bawah pimpinan Igor Strelkov, karena setidaknya dalam sepekan terakhir 3 pesawat sipil dan militer Ukraina ditembak jatuh oleh roket pembrontak.
Bahkan setengah jam sebelum insiden, Igor Strelkov mengklaim baru saja menembak jatuh pesawat angkut militer Ukraina tipe Antonov An-26.
Namun, para pembrontak mengingatkan bahwa koleksi roketnya tidak mungkin menjangkau ketinggian pesawat MH17. Mereka malah menuduh balik, bahwa pesawat ditembak jatuh oleh angkatan bersenjata Ukraina untuk mengkambinghitamkan pembrontak dan Rusia
Seperti dilansir dari pernyataan resmi Malaysia Airline, pesawat MH17 kehilangan kontak saat terbang di ketinggian 33.000 kaki atau sekitar 10 kilometer pada Rabu (16/7/2014) pukul 16:45 waku Ukraina atau pukul 20:45 WIB.
Menurut catatan armyrecognition.com , Rudal SA-11 yang ditudingkan Ukraina tersebut memiliki spesifikasi teknis mampu menjangkau sasaran peasawat dengan ketinggian hingga 22 kilometer. Empat rudal masing-masing berukuran panjang 5,5 meter dan berat 685 kilometer itu cukup diawaki oleh 3 tentara untuk menembak jatuh pesawat.
Terbelah dua & terbakar habis
Pesawat Malaysia Airlines MH17 menjalani rute penerbangan Amsterdam—Kuala Lumpur. Tinggal landas dari Bandara Schiphol Rabu (16/7/2014) pukul 12:30 waktu setempat atau 17:30 WIB dan dijadwalkan tiba di Kuala Lumpur Kamis (17/7/2014) pukul 06:00 waktu Malaysia atu pukul 05:00 WIB.
Malaysia Airlines mengatakan otoritas penerbangan kehilangan kontak dengan MH17 Rabu pukul 20:45 WIB saat pesawat terdata berada di ketinggian 10 kilometer.
Saksi mata, seorang penduduk di wilayah Hrabove, menuturkan dirinya mendengar suara pesawat meledak.
“Saya sedang bekerja di lapangan dengan traktor ketika saya melihat pesawat melintas dan tiba-tiba ‘duarrr’ pesawat ditembak. Kemudian pesawat jatuh ke daratan dan terbelah dua dengan asap hitam tebal mengepul di sekujur badan pesawat,” ujarnya seperti dilaporkan Reuters.
Habrove adalah sebuah wilayah di Ukraina yang berada di sebelah barat Rusia. Hrabove berjarak sekitar 40 kilometer dari perbatasan Rusia.
Menurut laporan Malaysia Airlines, jumlah korban tewas dalam insiden tersbut mencapai 298 orang, termasuk 12 orang penumpang berkewarganegaraan Indonesia. Satu dari korban asal Indonesia tersebut terdata masih berusia bayi.
Daftar Korban MH17
Kebangsaan | Jumlah (orang) |
Belanda | 154 |
Malaysia | 43 (termasuk 15 kru & 2 bayi) |
Australia | 27 |
Indonesia | 12 (termasuk seorang bayi) |
Inggris | 9 |
Jerman | 4 |
Belgia | 4 |
Filipina | 3 |
Kanada | 1 |
Belum terverifikasi | 41 |
Total | 298 |
Sumber: malaysiaairlines.com