Bisnis.com, JAKARTA - Pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak di wilayah udara Ukraina dan 280 penumpan dan 15 awak tewas.
Malaysia Airlines Senior Vice President Huib Gorter mengatakan dalam konferensi pers di Schiphol Airport seperti disiarkan TV Australia Network, pagi ini (18/7/2014), di antara korban itu adalah 11 warga negara Indonesia. 23 warga Malaysia, 154 warga Belanda, 27 orang Australia, 3 orang Filipina, 6 orang Inggris, 4 orang Belgia, serta 4 orang asal Jerman dan 1 orang asal Kanada.
Sementara itu, 47 penumpang lainnya belum diketahui asal kewarganegaraannya.
Dalam laporan yang ditayangkan di televisi itu, tampak pesawat hancur berkeping-keping dan kepulan asap hitam. Presiden Ukraina Poroshenko menyatakan serangan itu dilakukan oleh aksi terorisme. Pihak Ukraina sendiri menyatakan pelakunya adalah militan pro Rusia yang sedang bertempur dengan tentara Ukraina.
Pesawat milik maskapai penerbangan Malaysia diduga ditembak jatuh di atas Ukraina oleh gerilyawan pada Kamis (17/7/2014), menewaskan 295 orang di dalamnya, ungkap pejabat kementerian dalam negeri Ukraina seperti dikutip kantor berita Interfax-Ukraine.
Malaysia Airlines menegaskan pihaknya telah menerima pemberitahuan dari Ukraina ATC bahwa mereka telah kehilangan kontak dengan pesawat MH17 pada pukul 14.15 (GMT) pada 30 km dari Tamak waypoint, sekitar 50 km dari perbatasan Rusia-Ukraina.
Penerbangan MH17 dioperasikan pada Boeing 777 berangkat Amsterdam pada 12.15 (waktu setempat Amsterdam) dan diperkirakan tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur at 06:10 (Malaysia waktu setempat) pada hari berikutnya. Penerbangan ini membawa 280 penumpang dan 15 awak kapal.
Salah satu korban asal Indonesia bernama Ninik Yuliani yang diduga menjadi salah satu penumpang pesawat Malaysia Airlines MH-17 yang jatuh di perbatasan negara Ukraina dan Rusia, Kamis malam.
Pesawat naas tersebut dalam perjalanan dari Amsterdam, Belanda ke Kuala Lumpur, Malaysia.
Pesawat jenis Boeing 777 yang membawa 280 penumpang dan 15 awak tersebut jatuh dari ketinggian sekitar sekitar 10.000 meter di atas permukaan laut.
