Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Negosiasi Harga Gas Rusia ke Ukraina Alot

Delegasi Rusia, Ukraina, dan Uni Eropa kembali bernegosiasi terkait sengketa harga gas pada Minggu (15/6) untuk mencegah pencabutan pasokan gas ke Ukraina dan Eropa. Diskusi lanjutan tersebut diprediksi berjalan alot, mengikuti kebuntuan pada negosiasi sebelumnya.

Bisnis.com, KIEV—Delegasi Rusia, Ukraina, dan Uni Eropa kembali bernegosiasi terkait sengketa harga gas pada Minggu (15/6) untuk mencegah pencabutan pasokan gas ke Ukraina dan Eropa.

Diskusi lanjutan tersebut diprediksi berjalan alot, mengikuti kebuntuan pada negosiasi sebelumnya.

Pembahasan sengketa gas antara Rusia dan Ukraina kali ini cukup berbeda karena diwarnai dengan meningkatnya ketegangan aksi separatisme di Ukraina. Pasalnya, pesawat militer Ukraina ditembak jatuh oleh pemberontak pro-Rusia di di wilayah timur Ukraina.

Juru bicara OAO Gazprom Sergei Kupriyanov mengatakan pihaknya setuju untuk melanjutkan negosiasi dengan Ukraina hingga mencapai kata sepakat terkait harga gas. Apalagi, Kupriyanov juga menyiapkan format negoisasi yang berbeda dengan sebelumnya.

“Komitmen kami sudah kuat, sehingga percuma saja mereka [Ukraina dan Uni Eropa] menekan kami,” tekannya di Moskow, Sabtu (14/6).

Sebelumnya, raksasa gas Rusia tersebut mengungkapkan Ukraina harus membayar utang pasokan gas senilai US$1,95 miliar hingga Senin (16/6) atau harus bersiap membayar uang di muka untuk pasokan gas selanjutnya dan pemangkasan pasokan.

Ancaman tersebut tidak hanya merugikan Ukraina, tetapi juga sebagian besar wilayah Uni Eropa. Pasalnya, hampir 1/3 pasokan gas ke Uni Eropa berasal daru Rusia. 

Selain mendesak Ukraina untuk membayar utang, Negeri Beruang Merah juga akan menaikkan harga gas ke Ukraina US$485 per 1000m3, tetapi kemudian menawarkan diskon hingga ke level US$385, harga rata-rata yang dibayar klien Eropa ke Rusia.

Namun, pemerintah Ukraina masih bersikukuh agar gas bisa diturunkan hingga US$268,5 dan telah bersiap untuk menghadapi pengurangan atas pasokan gas dari Rusia.

“Kami telah bersiap dengan skenario terburuk, ketika Rusia menyetop pasokan gasnya. Tetapi, kami masih mengharapkan adanya negosiasi dua hari ke depan,” kata chief executive officer (CEO) NAK Naftogaz Ukrainy, perusahan gas Ukraina.

Kobolyev menambahkan Naftogaz bersedia untuk membayar utang dengan nilai fantastis tersebut, asalkan Gazprom menerima harga yang ditawarkan oleh Uni Eropa yaitu US$326 per 1000m3.

Lagipula, dirinya menjelaskan Ukraina masih memiliki cadangan gas lebih dari 13 miliar m3 dan pasokan gas dari Slovakia masih bisa memenuhi kebutuhan impor gas negeri jajahan Rusia itu.

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper