Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Daging di Sumbar Masih Rendah

Pemerintah Daerah Provinsi Sumatra Barat menilai konsumsi daging di daerah tersebut masih rendah, meski potensi pengembangan peternakan cukup besar. Untuk itu pengembangan peternakan mendesak dilakukan.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Daerah Provinsi Sumatra Barat menilai konsumsi daging di daerah tersebut masih rendah, meski potensi pengembangan peternakan cukup besar. Untuk itu pengembangan peternakan mendesak dilakukan.

Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim mengatakan konsumsi daging di Sumatra Barat masih rendah. Saat ini, konsumsi daging dan ayam baru 36.610 ton per tahun atau 6,1 kg per kapita per tahun.

Lalu konsumsi telur hanya 42.610 ton per tahun atau 120 butir per kapita per tahun. Jumlah itu masih dinilai rendah meski di atas konsumsi nasional 87 butir per kapita per tahun.

“Angka itu masih rendah, padahal produksi cukup besar dan peluang pengembangan peternakan besar sekali. Harus ditingkatkan produksi dulu dan kampanyekan peningkatan pentingnya mengkonsumsi daging dan telur,” ujarnya dalam rilis yang diterima Bisnis.com, Jumat (23/5/2014).

Dia membandingkan konsumsi daging, telur, dan susu masyarakat Indonesia yang tertinggal jauh dengan negara tetangga Malaysia.

“Di Malaysia, konsumsi daging 38 kg per kapita per tahun,” katanya.

Kondisi itu kata Muslim mengkhawatirkan mengingat Sumbar termasuk produsen daging, ayam dan telur di wilayah Sumatra.

Data BPS 2012 menyebutkan jumlah populasi ternak besar di provinsi tersebut sekitar 474.000 ekor. Populasi ayam petelur 8,5 juta ekor, ayam pedaging 3 juta ekor per periode panen atau 17,5 juta per tahun.

Potensi itu katanya masih mungkin dikembangkan mengingat masih luasnya areal peternakan di daerah seperti di Kab Lima Puluh Kota, Dharmasraya, Padang Pariaman dan Pesisir Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper